April 4, 2012

REVIEW : WRATH OF THE TITANS


"You will learn someday that being half human, makes you stronger than a god." - Zeus

Dua tahun silam, Clash of the Titans sanggup menyedot $493 juta dari kantong penonton di seluruh dunia sekalipun mendapat kecaman keras dari berbagai kritikus film dunia. Nyatanya, tidak hanya para kritikus saja yang geram. Penonton mendadak kebakaran jenggot usai menyaksikan film ini dalam format 3D yang sangat palsu. Kemarahan dari sejumlah pihak membuat Sam Worthington, pemeran Perseus, meminta maaf kepada sebuah media internasional dan berjanji akan memperbaiki semua aspek yang mendapat kritikan keras di film berikutnya. Dengan kesuksesan prekuelnya, Warner Bros. bermurah hati menyuntikkan dana sebesar $150 juta untuk Wrath of the Titans. Untuk sekali ini, film langsung di-shoot menggunakan kamera 3D menyusul kekecewaan penonton terhadap hasil konversi yang luar biasa buruk di film sebelumnya. Agar kesalahan yang sama tidak terulang, maka kursi sutradara dan penulis naskah diberikan kepada orang lain, yakni Jonathan Liebesman serta Dan Mazeau dan David Leslie Johnson. Setelah perombakan disana sini, adakah kemajuan yang berarti terhadap Wrath of the Titans? Sayang sekali saya harus menjawab, tidak. Apabila Anda sakit hati dengan prekuelnya, maka jangan menggantungkan harapan terlalu tinggi untuk film ini.

Beberapa tahun setelah film pertama berakhir dimana Perseus berhasil menaklukkan Kraken, Perseus hidup tenang sebagai seorang nelayan bersama putra semata wayangnya, Helius (John Bell). Ketenangan keluarga kecil ini terusik saat ayah Perseus, Dewa Zeus (Liam Neeson), datang membawa kabar buruk. Di negeri para dewa, peperangan tetap berlangsung demi memerebutkan kekuasaan sementara kekuatan para dewa semakin melemah seiring dengan banyaknya manusia yang berpaling dari dewanya. Perseus enggan terlibat dengan persoalan pelik ini sehingga dia menolak permintaan Zeus yang mengharap bantuannya. Tidak lama setelah kunjungan ini, Zeus dikhianati oleh putranya sendiri, Ares (Edgar Ramirez) yang bekerja sama dengan saudara Zeus, Hades (Ralph Fiennes). Mereka berdua berniat menggulingkan tahta kekuasaan Zeus dan membangkitkan Kronos. Poseidon (Danny Huston) berharap Perseus berubah pikiran demi menyelamatkan umat manusia. Dia menyarankan Perseus untuk meminta bantuan kepada Putri Andromeda (Rosamund Pike), dan keturunan Poseidon yang menjadi seorang pencuri, Agenor (Toby Kebbell).

Introspeksi dan perbaikan yang dimaksud oleh Sam Worthington ternyata hanya diterapkan untuk efek khusus dan pemakaian 3D. Harus diakui, efek khusus Wrath of the Titans cukup mengagumkan, terlebih di paruh akhir. Dana yang sedemikian besar dimanfaatkan secara maksimal. 3D-nya pun tidak mengecewakan. Hanya saja, naskah yang dipenuhi dengan dialog yang menggelikan masih tetap tidak bisa diharapkan, sementara karakternya tidak diberi kesempatan untuk mengakrabkan diri dengan penonton. Liebesman beruntung masih memiliki Liam Neeson dan Ralph Fiennes yang bermain cukup baik sebagai Zeus dan Hades, karena Sam Worthington dan konco-konconya terbukti tidak bisa berakting. Dengan pengalaman akting lebih dari 10 tahun, Worthington masih terlihat layaknya pendatang baru yang kebingungan bagaimana seharusnya menampilkan karakter yang diembannya. Dan, inilah salah satu faktor kegagalan dari Wrath of the Titans. Setelah sebelumnya gagal menciptakan chemistry dengan Gemma Arterton, disini pun hubungan antara Perseus dengan Putri Andromeda tidak terasa sengatan listriknya. Sepertinya, dia membutuhkan seorang acting coach yang baik apabila ingin tetap bertahan di Hollywood. Pada akhirnya, meski telah hadir dalam formasi baru, pada kenyataannya Wrath of the Titans tidak memberikan perbaikan yang signifikan. Hanya efek khusus yang ditawarkan jauh lebih mewah, dengan lebih banyak aksi dan ledakan sedangkan naskah dan para pemainnya masih tetap menjemukan seperti sebelumnya. Dengan peningkatan yang cuma seuprit seperti ini, akankah masih ada penonton yang tidak sabar untuk segera menyaksikan jilid ketiganya?

Acceptable

2 comments:

  1. setuju..
    setelah kmrn nonton versi 3d nya...kecewa berat....
    skor 5/10

    ReplyDelete

Mobile Edition
By Blogger Touch