September 7, 2012

REVIEW : TEST PACK: YOU'RE MY BABY


"Apa adanya kamu, sudah melengkapi hidupku." - Rachmat 

Saat Anda berada di semester akhir bangku kuliah, pertanyaan yang paling bikin kuping panas adalah “kapan wisuda?.” Setelah toga terpasang dengan anggun di kepala, giliran diberondong pertanyaan, “kapan menikah?.” Seusai melenggang di pelaminan, belum juga masa-masa untuk berbulan madu berakhir, pertanyaan lain yang tergabung dalam ‘trilogi pertanyaan sensitif’ mengusik, “kapan mempunyai anak?.” Memiliki momongan, seringkali dianggap sebagai salah satu barometer suksesnya sebuah pernikahan. Belum lengkap jika tidak ada ocehan si kecil di rumah. Saat mertua telah menimang seorang cucu, maka teror akan sedikit mereda. Nah, bagaimana jika sepasang suami istri yang telah menahun berumah tangga namun masih belum diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mendapat momongan? Memalukan sekaligus memilukan, tentu saja. Tema yang super sensitif inilah yang disorot oleh Ninit Yunita dalam novelnya yang berjudul Test Pack. Dilempar ke pasaran untuk pertama kali pada tahun 2005, novel ini telah bolak-balik masuk percetakan sebanyak 13 kali hingga sekarang. Starvision yang baru saja bersuka cita berkat Perahu Kertas meledak di pasaran, melirik novel ini untuk diangkat ke layar lebar dengan Monty Tiwa sebagai sutradara. 

Ketika mendengar judul Test Pack, belum apa-apa masyarakat sudah keburu skeptis. Maklum, selama bertahun-tahun disodori film komedi esek-esek berjudul nyerempet dengan kualitas penggarapan ala kadarnya meninggalkan trauma yang cukup mendalam bagi penonton. Belum apa-apa, sudah keburu suudzon. Rilisan terbaru dari Starvision yang naskahnya dikelola oleh Adhitya Mulya ini tidak bermain-main dengan belahan dada, paha atau selangkangan untuk menarik penonton ke bioskop. Ini murni sebuah film drama komedi romantis yang sarat pesan positif bagi Anda yang tengah membina rumah tangga atau berniat membawa hubungan Anda dengan kekasih ke jenjang pernikahan. Test Pack mengajak Anda untuk berkontemplasi memikirkan makna dan tujuan dari pernikahan. Terdengar berat? Tenang saja, segala macam problematika disajikan secara santai. Humor-humor saru yang diselipkan untuk mencairkan suasana dikemas elegan dan cerdas, tanpa sedikit pun terkesan vulgar. Naskah bernas Adhitya Mulya diwujudkan dalam bentuk bahasa gambar dengan cekatan oleh Monty Tiwa. Sejak menit pertama, Test Pack telah mencuri perhatian. Komedinya yang menggelitik berpadu secara pas dengan dramanya yang menguras emosi. 

Akar permasalahan dari Test Pack adalah pasangan suami istri yang telah tujuh tahun hidup berdampingan namun tak kunjung dikaruniai keturunan. Pasangan tersebut diberi nama Rachmat (Reza Rahadian) dan Tata (Acha Septriasa). Ibu Rachmat (Ratna Riantiarno) tidak pernah lelah menelpon anak dan menantunya setiap hari hanya untuk bertanya, “kapan kalian mau punya anak?.” Tata bahkan sampai memborong test pack, sepertinya tidak ada satupun produk test pack di Indonesia yang terlewatkan olehnya. Namun dari berpuluh-puluh test pack yang ‘dikoleksinya’, tak satupun yang membawa kabar yang membahagiakan. Lelah karena usaha tidak kunjung membuahkan hasil, pasangan ini berobat ke dr Peni (Oon Project Pop). Semenjak disuntik hormon kesuburan, emosi Tata menjadi tak stabil. Tangisan histeris kerap kali pecah. Rachmat hanya bisa bersabar mendampinginya sembari menangani pasangan rempong yang berkonsultasi kepadanya, Pak dan Ibu Sutoyo (Jaja Mihardja dan Meriam Bellina). Seakan masih belum cukup cobaan mendera Rachmat, hadir Shinta (Renata Kusmanto), mantan kekasih Rachmat, yang mengharapkan munculnya ‘CLBK’ setelah dia diceraikan oleh suaminya. 

Test Pack istimewa berkat akting ciamik dari dua bintang utamanya, Reza Rahadian dan Acha Septriasa. Selepas Heart, kemampuan akting Acha Septriasa kian terasah dari film ke film. Disini, dia terlihat semakin matang. Sepertinya, akan semakin banyak produser yang tertarik untuk memasangnya di garda depan dalam beberapa tahun ke depan. Sementara Reza Rahadian yang akhir-akhir ini semakin membosankan dengan penampilan yang begitu-begitu saja, tampak segar. Mereka berdua berhasil menghadirkan chemistry yang ‘cakep banget’. Di tangan mereka, tokoh-tokoh ciptaan Ninit Yunita terasa hidup dan nyata. Saya merasa sangat mengenal Rachmat dan Tata, serta turut merasakan betapa beratnya cobaan yang harus mereka lalui. Inilah yang kerap diabaikan oleh para sineas film lokal. Membuat penonton terkoneksi dengan para tokoh utama sehingga kita peduli pada nasib mereka. Kegemilangan Reza dan Acha mendapat dukungan penuh dari para pemain pendukung seperti Meriam Bellina, Jaja Mihardja, dan Oon Project Pop yang membuat film ini menyenangkan untuk diikuti. Penuh tawa canda dan keceriaan hingga pertengahan film, Test Pack memasuki bagian mengharu biru yang emosional di paruh kedua ditandai dengan adegan slo-mo yang tergarap cantik, Tata menghampiri suaminya dengan emosi yang bergejolak membawa hasil tes laboratorium yang disembunyikan Rachmat. Gelak tawa digantikan air mata. Perpindahan ini disampaikan dengan mulus oleh Monty Tiwa yang menjadikan Test Pack sebagai karya terbaik darinya, serta menempatkan sutradara yang baru saja menghasilkan Sampai Ujung Dunia yang tak kalah manis ini sebagai salah satu sutradara berbakat di Indonesia saat ini.

Exceeds Expectations




4 comments:

  1. Yeay, tampaknya review Test Pack manis-manis terus nih. Saatnya ke bioskop.. :)

    ReplyDelete
  2. Silahkan dijajal. Test Pack membuat saya kembali optimis kepada film drama lokal yang akhir-akhir ini lesu :)

    ReplyDelete
  3. Buat para suami yang blm kunjung di karunia i anak...huppff...film ini amat berat bobotnya untuk di tonton

    ReplyDelete

Mobile Edition
By Blogger Touch