June 12, 2013

REVIEW : THE HANGOVER PART III


 "We can't be friends anymore. When we get together, bad things happen and people get hurt." - Alan

The Wolfpack is back! Dan... ini menjadi yang terakhir kalinya. Setelah menggila habis-habisan hingga mengacaukan banyak hal kala tengah bertandang ke Las Vegas serta Bangkok, mereka kini siap untuk mengeluarkan aksi terliar mereka dalam petualangan pamungkas. Tidak lagi mengobrak-abrik negeri orang, cukup berada di negeri Paman Sam saja. Untuk sekali ini, kegilaan tidak lagi bersumber dari ‘hangover’ (atau setidaknya belum hingga menit tertentu dalam film), melainkan... yah, Anda tentu sudah tahu jika mengikuti franchise ini sejak jilid pertama. Sumber pembawa masalah maupun korban masih tidak jauh berbeda. Konsep yang diusung pun kurang lebih masih sama. Hanya saja, Todd Phillips tak lagi-lagi melakukan copy paste seperti yang telah dilakukannya di film kedua. Untuk menciptakan daya tarik – serta untuk membuatnya menjadi seri penutup yang manis dan patut dikenang – maka Phillips beserta Craig Mazin, selaku penulis skrip, membawa jilid ini ke ‘area yang lebih gelap’ , meningkatkan kegilaan yang telah ditebar di jilid-jilid sebelumnya, dan memasukkan lebih banyak aksi dan ketegangan. 

The Hangover Part III mengambil latar kurang lebih 2 tahun usai ‘kegilaan di Bangkok’ pada The Hangover Part II. Setelah kejadian demi kejadian, Alan (Zach Galifianakis) masih tak kunjung berubah. Di usia yang telah memasuki angka 42, dia masih bersikap kekanak-kanakkan, tinggal di rumah orang tuanya, dan tentu saja... mendatangkan serangkaian masalah. Masalah terbaru yang dihadirkannya adalah tak sengaja membunuh Jerapah yang dibelinya setelah kepala si Jerapah menghantam sebuah jembatan. Peristiwa tewasnya si Jerapah ini tidak hanya membawa kekacauan di jalan tol, tetapi juga membuat sang ayah (Jeffrey Tambor) menghadap ke Yang Maha Satu akibat serangan jantung. Menyadari bahwa Alan tidak bisa lagi dikendalikan, ketiga sahabatnya; Phil (Bradley Cooper), Stu (Ed Helms), dan Doug (Justin Bartha), memutuskan untuk membawa Alan mengikuti rehabilitasi di Arizona. Namun... semuanya (tentunya) tidak berjalan mulus. Di tengah perjalanan, mereka diserang Marshall (John Goodman) yang meminta The Wolfpack untuk menemukan Leslie Chow (Ken Jeong) yang baru saja melarikan diri dari penjara di Thailand. Sebagai jaminan, Marshall menyekap Doug. Mau tidak mau, The Wolfpack pun kudu menemukan Chow dalam kurun waktu 3 hari karena jika tidak, nyawa Doug menjadi taruhannya. 


Seorang kawan pernah berkata kepada saya, “Ah, percaya sepenuhnya kepada omongan kritikus film hanya membuat kita menjadi cepat tua seperti mereka.” Itu benar. Jika patuh betul kepada ulasan kritikus di Amerika, maka saya mungkin tidak akan bersenang-senang selama kurang lebih 100 menit bersama The Wolfpack. Saya akan melewatkannya. Pada kenyataannya, The Hangover Part III adalah sebuah film yang benar-benar menyenangkan untuk ditonton. Screw the critics, saya sangat menikmati sajian dari Todd Phillips ini sejak adegan pembuka yang menggelikan (namun juga sungguh pilu) hingga post-credits scene yang menawarkan gelak tawa yang riuh. Pemicu munculnya tawa penonton sendiri masih berasal dari ramuan yang sama; tokoh-tokoh yang sablengnya minta ampun, slapstick, dan rudal dalam bentuk sarkasme. Ini masih berfungsi secara efektif. Humor-humor menyegarkan ini lantas dibalut dengan jalinan penceritaan yang menarik, mengikat, dan seru. Yang dipertanyakan bukan lagi, “apa yang terjadi semalam?” melainkan “bagaimana cara menaklukkan Chow?”. Bukan perkara mudah menghantarkan Chow kepada Marshall. Chow adalah sosok yang licik, penuh muslihat, dan tidak terduga. Setiap kehadirannya, memberi nuansa yang segar dan penuh kejutan. 

Ken Jeong berhasil mencuri perhatian dalam setiap kemunculannya terlebih dengan line andalan dan suara cemprengnya yang khas. Phillips dan Mazin pun tak lagi mengondisikan Chow sebagai tokoh yang menjengkelkan seperti dalam dua jilid pendahulu, melainkan menyulapnya menjadi tokoh yang menghibur, lucu dan (semoga Anda tidak terkejut) menggemaskan. Meski, yah... terkadang juga menyebalkan. Di samping Jeong, bintang yang bersinar di sini adalah trio Bradley Cooper, Ed Helms, dan Zach Galifianakis yang semakin lepas, rekat, dan kompak. Sementara Galifianakis masih tetap konyol seperti sebelumnya, maka untuk kali ini Cooper dan Helms pun dapat mengimbangi kegilaan rekan main mereka tersebut dengan caranya masing-masing sehingga layar pun terasa meriah. Kehadiran Melissa McCarthy (Gilmore Girls, Bridesmaids, Identity Thief) sebagai Cassie, wanita yang membuat hati Alan berbunga-bunga, pun dapat memberikan kesegaran tersendiri di samping kemunculan singkat dari John Goodman, Heather Graham, serta Justin Bartha (yang lagi-lagi menjadi korban). 

Jika ditanya seri mana yang terbaik, pada akhirnya saya akan tetap memilih The Hangover pertama berkat kesegaran ide dan humor yang dimiliki. The Hangover Part III sebagai sebuah jilid penutup, memang tidak mencapai tahapan itu, tapi secara keseluruhan ini adalah sajian yang benar-benar mengasyikkan. Todd Phillips beserta tim berhasil menyuguhkan salam perpisahan yang layak, menyenangkan, dan tidak terlupakan – sekalipun saya mengharapkan sesuatu yang lebih epik dan spektakuler dari ini. Dengan jalinan pengisahan yang lebih gelap dari sebelumnya dimana di dalamnya terdapat misteri yang memikat dan seru dirangkai bersama humor khas franchise ini yang tetap lucu dan mengundang tawa renyah serta jajaran pemain yang bermain kompak, maka saya harus mengatakan bahwa The Hangover Part III adalah film yang sangat menghibur. Setidaknya, saya berhasil tertawa puas beberapa kali sepanjang film. 

Note : Seperti biasa, ada adegan tambahan kala credit title bergulir. Jadi... jangan terburu-buru. Bersabarlah sedikit.
 
Exceeds Expectations

1 comment:

  1. sorry to say..jilid 3 tidak bisa jadi konklusi yang ciamik dari rangkaian kegilaan di dua jilid sebelumnya...
    fun iya..tapi kurang menguras dopamin di otak saya..
    Tapi saya selalu suka dengan review2 di blog ini..salam kenal

    ReplyDelete

Mobile Edition
By Blogger Touch