February 13, 2015

REVIEW : KINGSMAN: THE SECRET SERVICE


“Manners maketh man. Do you know what that means? Then let me teach you a lesson.” 

Dalam beberapa tahun belakangan ini, film spionase dipermak kelewat serius. Memasuki era serba teknologi, semua kesenangan yang dulu menjadi salah satu syarat mutlak terwujudnya film di ranah ini mendadak lenyap dan tergantikan oleh nuansa serba kelam, (maunya) realistis, serta nyaris tanpa dihiasi tawa canda yang seringkali disebut-sebut terpengaruh oleh gaya penuturan Christopher Nolan. Benarkah demikian? Boleh jadi memang begitu. Kenyataan semacam ini memunculkan gundah gulana bagi duo Matthew Vaugh dan Mark Millar, pencipta film superhero edan Kick-Ass bersama Jane Goldman yang melalui kolaborasi teranyar di Kingsman: The Secret Service berniat mengembalikan film spy ke jalur sepatutnya yang tidak mengharamkan buat bersenang-senang namun tetap memiliki sentuhan elegan seperti halnya agen rahasia elit di dalamnya. Ya, kurang lebih seperti memadukan serangkaian film James Bond era awal dengan Kick-Ass maupun Austin Powers yang berarti kamu juga akan memperoleh banyak kegembiraan... dan kegilaan. 

Menjalani hidup keras di jalanan serta rumah yang tak lagi menyerupai rumah karena penuh siksaan ditambah pula kerap terlibat sejumlah masalah, seorang remaja bengal bernama Eggsy (Taron Egerton) seolah tak memiliki masa depan yang cerah. Tanpa dibekali latar pendidikan memadai, apa yang bisa diharapkan dari seorang pemuda yang kesehariannya hanya diisi dengan hangout, bertengkar, dan sesekali mencuri mobil? Sepintas, sama sekali tidak ada. Akan tetapi, seorang agen gentleman yang mengaku berprofesi sebagai penjahit, Harry Hart (Colin Firth), mencium potensi besar pada diri Eggsy. Tanpa ragu-ragu, Harry menawari Eggsy mengikuti program pelatihan menjadi agen rahasia di organisasi mata-mata bernama Kingsman yang tengah menggelar perekrutan agen baru untuk mengisi kekosongan paska tewasnya salah seorang agen saat menghadapi dermawan kaya jenius teknologi, Richmond Valentine (Samuel L. Jackson), yang berambisi memperbaiki tatanan bumi dengan melenyapkan manusia-manusia yang dianggapnya tak membawa kontribusi positif. 

Setelah disuguhi film-film asing yang mayoritas berkualitas seadanya – bahkan cenderung memprihatinkan – di awal 2015, Kingsman: The Secret Service semacam memberi angin segar dengan menghidangkan semua komponen yang seharusnya ada di gelaran blockbuster semacam ini dari kekocakan, keseruan, hingga ketegangan. You name it! Jika kamu telah menyaksikan apa yang diperbuat oleh si pembuat film di Kick-Ass, maka tentu mengetahui apa yang bisa kamu harap dapatkan di Kingsman: The Secret Service. Ya, seluruh elemen terbaik yang membentuk film spionase – seperti para spy gentlemen berpenampilan rapi klimis, gadget canggih di balik bentuk jadulnya, dan villain berperilaku ‘berlebihan’ dengan misi utama sangat ambisius melibatkan teknologi untuk memperbaiki dunia – ada di sini, lalu Matthew Vaughn buat semua hal familiar ini terlihat segar dengan dibubuhi hal-hal gila dan stylish yang mungkin tidak pernah terlintas di benakmu sebelumnya termasuk pada klimaks sintingnya yang sangat seru (kata kunci: melibatkan kembang api dan tembang “Give It Up”-nya KC and The Sunshine Band). Si pembuat film betul-betul mewujudkan mimpinya untuk mengkreasi sebuah film spy yang unsur fun berperan besar di dalamnya, melunturkan segala bentuk tuturan yang membuatmu mengernyitkan dahi lantaran terlampau serius. 

Dan... buat kamu yang mementingkan konten pengisahan di atas segalanya, tak perlu gusar. Lebih sering bermain-main juga bukan berarti Kingsman: The Secret Service adalah sebuah sajian kosong tanpa isi yang kurang menyehatkan. Malah, Vaughn bersama Goldman dan Millar juga tak keberatan menyelipkan kritik sosial menyentil perihal omong kosong media, para fanatik agama yang kebablasan, dan tingkah laku manusia, yang tentunya disampaikan melalui kelakar-kelakar ringan – it’s kinda thought-provoking – di tengah-tengah guliran kisahnya yang penuh intrik mengikat, berlika liku pula menggelitik. Mengingat bagaimanapun Kingsman: The Secret Service mengatasnamakan diri sebagai film spionase yang memilih peminatan action-comedy, sudah sewajarnya jika boom-boom-bang adalah menu utamanya yang demi meningkatkan daya pikat dilumuri oleh guyonan-guyonan bernuansa sindiran sana sini, nyerempet, sekaligus sarat akan referensi ke budaya populer, serta kebrutalan tanpa ampun selayaknya kita lihat di Kick-Ass yang dibalut penuh gaya dan mengedepankan keanggunan sehingga tervisualisasi secara cantik alih-alih menjijikan – terlebih Valentine adalah villain yang begitu jijik pada darah. It’s bloody fantastic! Vaughn jelas telah menetapkan standar tinggi yang harus dilampaui oleh film-film blockbuster lain sepanjang 2015. 

Selain kandungan hiburan yang terbilang tinggi, Kingsman: The Secret Sevice dipersenjatai pula oleh barisan pemain yang menyuguhkan penampilan di atas rata-rata. Kita tidak perlu lagi mempertanyakan kualitas keaktoran dari Colin Firth, Samuel L. Jackson, atau Michael Caine (sebagai kepala Kingsman, Arthur) – ketiganya menyentuh nada yang tepat untuk peran masing-masing – dengan Firth berhasil tampil charming, badass dan lucu sebagai super-spy cerdas di saat bersamaan, Caine berwibawa, sementara Samuel L. Jackson memberi sentuhan komikal pada sosok Valentine tanpa harus berlebih-lebihan (serta tetap membuatnya harus selalu diwaspadai), karena kejutan sesungguhnya di tengah-tengah parade akting para pemain kelas kakap yang mengesankan ini adalah performa para pendatang baru yang meyakinkan seperti Sofia Boutella yang mematikan, Sophie Cookson yang tangguh, dan utamanya Taron Egerton yang membuktikan bahwa Vaughn memiliki intuisi hebat dalam hal casting. Nyaris tidak ada yang mengenali Egerton sebelum ini, namun seperti Chloe Grace Moretz, karirnya mungkin akan melambung tinggi usai Kingsman: The Secret Service terlebih interpretasi Egerton pada sosok Eggsy sungguh terasa tepat seolah-olah dia dilahirkan untuk memerankan karakter ini. Keren!

Outstanding

7 comments:

  1. Taron Egerton resmi masuk dalam radar bintang baru yg harus diikutin :D wishlist buat cast Spiderman terbaru :D

    ReplyDelete
  2. Sepakat, penasaran dengan langkah karir dia berikutnya. Punya firasat dia bakal jadi aktor besar. Tapi kalau jadi Spider-Man kayaknya nggak ya, he's too bulky.

    ReplyDelete
  3. Wah keren tuh filmnya apalagi tokoh jahatnya diperanin sama Samuel L Jackson yang main di Pulp Fiction, favorit banget sama dia..

    ReplyDelete
  4. Oia, buat yang penasaran dengan adegan pembantaian di gereja (disensor oleh LSF). Silahkan intip di sini! http://twhiddlestom.tumblr.com/post/111253470461/this-scene-is-fucking-awesome-this-scene-should

    Brutal!

    ReplyDelete
  5. Untukq Kingsman merupakan flm untuk mengobati rasa kekecewaan terhadap beberapa flm diawal tahun 2015 ini, yg menurutq biasa aja (Taken3),g terlalu istimewa (Blackhat&Jupiter ascending) dan sangat mengecewakan (sevent son). Aq smpai ntn 2x untuk flm Kingsman ini, krn sangat keren&menyenangkan untk ditonton!! Y untuk Taron Egerton kynya bs jd Rsng star dh, smg dia g slh mlh flm dh!!

    ReplyDelete
  6. next james bond
    next jason bourne

    ReplyDelete
  7. "Oh my god that is f*cking spectacular!!". the most LOL fireworks climax :D

    ReplyDelete

Mobile Edition
By Blogger Touch