tag:blogger.com,1999:blog-472441936460278486.post4574762949889880515..comments2024-03-25T19:13:42.549+07:00Comments on CineTariz: REVIEW : SANG PENCERAHCineTarizhttp://www.blogger.com/profile/00704405020880295106noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-472441936460278486.post-35693947726136774392010-10-03T23:17:18.474+07:002010-10-03T23:17:18.474+07:00Kalo gua sih sangat suka banget film ini. Terutam...Kalo gua sih sangat suka banget film ini. Terutama music scorenya yang sangat mendukung.Bang Mupihttps://www.blogger.com/profile/07025892470675215686noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-472441936460278486.post-4413126080525412742010-09-30T13:55:40.147+07:002010-09-30T13:55:40.147+07:00Kayaknya kamu berharap terlalu berlebihan dari Han...Kayaknya kamu berharap terlalu berlebihan dari Hanung deh. Kalau aku merasa film ini bagus karena aku merasa film2 Hanung sebelumnya itu sangat subjektif (contoh saja Perempuan Berkalung Sorban atau Ayat2 Cinta yg dibuat melenceng dari novelnya). Saya tahu Hanung akan menyematkan subjektivitasnya, tapi ini masih dalam kadar yg wajar. Saya sangka bahkan Hanung akan menghancurkan film ini. Tapi ternyata saya salah.<br /><br />Kalau soal kekolotan kyai2 jaman dulu, itu benar adanya, bang tariz. Saya tahu sejarah Muhammadiyah. Memang sekolot itulah mereka jaman dulu. Sampai sekarang pun mungkin masih ada orang2 yg seperti itu. Mungkin ada bagian berlebihan, tapi itu sekali lagi wajar karena bagi saya sineas mana pun tidak akan mampu menggambarkan suatu realitas dengan sempurna(apalagi realitas yg terjadi silaman tahun yg lalu).<br /><br />Mungkin kamu mengkritik film ini dengan mudahnya karena kamu terbiasa menjadi kritikus film, tapi belum pernah terjun untuk membuat film sendiri. Banyak kesulitan yang dihadapi untuk membuat film yang berdasarkan kisah nyata. Bahkan film2 kolosal buatan Hollywood seperti The Last Samurai atau The Last Emperor mungkin ditertawakan oleh para penduduk asli yg memahami kejadiannya (orang Jepang dan orang Cina) karena dibuat dari sudut pandang orang Amerika/Eropa yang sebenarnya tidak mengerti keadaan sebenarnya yang terjadi. Saya yakin film kolosal sekelas Letters from Iwo Jima pun memiliki banyak kesalahan dalam penyesuaiannya dengan kenyataan, tapi saya tetap acung jempol untuk Clint Eastwood karena setidaknya dibandingkan film2 perang dunia lain ia sudah mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda. Demikian pula dgn film Sang Pencerah ini. Dibandingkan film2 Islami lain, Hanung sudah mengambil sudut pandang yang berbeda. Dan ini patut dihargai.rimahttp://midorima.blogspot.comnoreply@blogger.com