Usai bongkar pasang beberapa kali, saya akhirnya menemukan konfigurasi yang dirasa tepat. Lagi-lagi, walaupun dinamai sebagai “20 Film Terbaik”, senarai ini disusun berdasarkan preferensi pribadi. Kualitas film jelas menjadi pertimbangan, tapi bobotnya tak seberat kepuasan menonton. Kedekatan representasi dan pengalaman selama menyaksikan film menjadi pertimbangan utama disamping faktor krusial lainnya yang sebelumnya jarang saya sebut: rewatch value. Dalam artian, semakin sering saya menonton ulang film tersebut, maka semakin tinggi pula posisinya. Apalagi jika saya semakin menyukainya saat menonton untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, dan seterusnya. Itulah mengapa kadang saya pun menemukan beberapa kejutan dalam daftar buatan sendiri ini – serius!
Jadi jangan kaget kalau ada satu
dua film ajaib dalam senarai ini karena toh pada akhirnya seni bersifat
relatif. Kemungkinan adanya perbedaan pendapat sangatlah besar dan itu tidak
masalah bagi saya asalkan tidak menciptakan pertikaian atau keangkuhan dengan
merasa “selera gue lebih keren dari loe!”. Dua hal yang tidak saya harapkan
hadir karena bagi saya, film adalah suatu perayaan. Adanya perbedaan justru
memungkinkan adanya penambahan referensi tontonan alih-alih menciptakan
perselisihan maupun superioritas.
Baiklah, tanpa perlu berpanjang
lebar lebih jauh lagi, berikut saya persembahkan deretan film-film terbaik 2018
pilihan Cinetariz dimulai dari…
Honorable Mentions (diurutkan berdasarkan abjad):
# Avengers: Infinity War
Kapan lagi coba bisa menonton
seabrek superhero beraksi bersama
dalam satu layar?
# Mission Impossible: Fallout
Franchise yang satu ini memang makin tak terkendali kegilaan
laganya dari seri ke seri.
# Padman
Siapa menduga kalau menstruasi
dan pembalut merupakan masalah yang sangat pelik di India?
# Peter Rabbit
Sebuah tontonan segala umur yang
liar dan nakal, mengingatkan pada Tom
& Jerry yang legendaris.
# Ralph Breaks the Internet
Sisi gila dari putri-putri di
film animasi Disney terkuak di sini. What a squad!
# The Hows of Us
Sebuah film yang memberikan
pelajaran berharga bagi mereka yang hendak (atau sudah) berumah tangga
Dan akhirnya, inilah…
Top 20
#20 Bad Times at the El Royale
Sebuah dongeng menggelitik
tentang penebusan dosa yang mempertemukan kita dengan karakter-karakter menarik
yang menyimpan rahasia kelam dalam diri masing-masing. Lajunya boleh perlahan,
tapi daya cengkramnya terus menguat seiring berjalannya durasi. Satu adegan
paling berkesan dalam film ini adalah ‘mengintip dari balik cermin’ yang
menunjukkan kejeniusan si pembuat film.
#19 Game Night
Jika ada yang menyebut film ini
mempunyai daya humor tinggi yang bikin ketawa terpingkal-pingkal, rasa-rasanya tidak
akan banyak yang terkejut. Tapi bagaimana kalau saya menyebut film ini
mempunyai guliran pengisahan yang sulit diterka (penuh twist!) dan bertabur keseruan di dalamnya? Entah dengan kalian,
tapi saya sih terkejut begitu mendapatinya saat menonton film ini.
#18 Tully
Totalitas Charlize Theron dalam
berperan yang dibuktikan dari berat badan melonjak drastis bukanlah satu-satunya
yang bisa dikagumi dari Tully. Ada
narasi penuh sensitivitas di sini yang memberikan penghormatan kepada para ibu
yang telah mengorbankan banyak waktu serta tenaga bagi putra-putri mereka. Ini
adalah film yang akan mengingatkanmu untuk menghargai dan menghormati para ibu.
#17 Bumblebee
Alih-alih memberondong penonton
dengan gelaran laga penuh eksplosif, Bumblebee
justru menghadirkan cerita persahabatan lintas spesies yang sederhana nan
menghangatkan hati yang sudah lebih dari cukup untuk menempatkannya sebagai
film Transformers terbaik yang pernah
dibuat. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau franchise ini akhirnya bisa membuat saya sesenggukkan di dalam
bioskop.
#16 Spider-Man: Into the Spider-Verse
“Keren banget!” adalah reaksi yang terlontar selepas menyaksikan
sepak terjang Spidey versi animasi ini. Bukan hanya goresan animasinya yang
bisa dibilang menakjubkan, tetapi juga narasi yang dikedepankan. Bayangin,
cerita mengenai “lintas dimensi” yang sejatinya sangat rumit, bisa dijabarkan
dengan lancar dan jelas sehingga dapat dipahami oleh penonton cilik sekalipun.
Itu saja sudah membuat terperangah!
#15 Andhadhun
Seolah telah menjadi tradisi,
Bollywood senantiasa memiliki stok ‘film thriller keren’ setiap tahunnya. Tahun
ini, stok tersebut adalah Andhadhun
yang akan membuat para penggemar twist
bersuka cita. Betapa tidak, film yang dibubuhi komedi gelap ini memiliki banyak
sekali kelokan dalam penceritaan yang menggugah semangat untuk mengetahui: apa
ya yang akan terjadi selanjutnya?
#14 Brother of the Year
Dibawakan dengan gaya komikal,
sulit untuk tak tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan Brother of the Year yang menguliti tema sibling rivalry ini. Membuat saya teringat pada segala pertengkaran
dengan kakak, membuat saya bernostalgia pada rivalitas diantara kita. Usai
dibuat ngakak tak berkesudahan di paruh awal, film perlahan membuat air mata
menetes memasuki babak klimaks yang menegaskan pesan klasik mengenai keluarga.
#13 Mamma Mia: Here We Go Again
Jilid pertamanya memang agak
norak, tapi sekuelnya ini berada di kelas yang berbeda. Ada cerita menyentuh
soal motherhood, ada pula sajian
wajib berupa momen musikal penuh dansa dansi yang energinya akan membuatmu
merasakan kebahagiaan. Tembang ABBA terdengar segar kembali di film yang
mengingatkan saya sekali lagi mengapa diri ini bisa jatuh hati kepada film
musikal.
#12 Eighth Grade
Sedikit banyak mengingatkan pada Lady Bird yang kece badai itu, Eighth Grade memberikan potret jenaka,
mengena, dan cenderung miris mengenai kehidupan remaja usia belasan yang masih
galau dengan urusan menemukan jati diri. Mudah untuk terhubung dengan guliran
kisah yang ditawarkan oleh film ini terlebih jika dirimu adalah seseorang yang kerap
mengalami kecanggungan dalam bersosialisasi karena memiliki sifat dasar pemalu
dan pendiam.
#11 Badhaai Ho
Masyarakat yang hobi menghakimi, ngomongin,
dan mencampuri urusan orang lain dengan berlindung dibalik alasan “tidak sesuai
norma yang dianut” adalah sasaran tembak dari Badhaai Ho yang sentilannya terasa makjleb dan kelucuan humornya
tak main-main ini. Berhubung karakter utama di sini adalah sebuah keluarga,
bisa diterka jika kemudian ada momen sentimentil mengharu biru yang meski sudah
diantisipasi sekalipun tetap saja bikin mata ‘kelilipan’.
#10 Us and Them
Di sini, tak ada dongeng
percintaan yang berakhir dengan happily
ever after. Yang ada hanyalah dua insan manusia yang mati-matian
memperjuangkan cinta dan impian mereka ditengah terpaan hidup di Beijing yang
keras. Us and Them menghadirkan kisah
realistis yang menjungkirbalikkan segala perasaan mengikuti naik turunnya
hubungan dua protagonis dalam film. Terkadang bahagia, terkadang marah, dan
terkadang pula ikut tercabik-cabik tak karuan.
#9 A Quiet Place
Hidup tanpa bersuara saja sudah
cukup repot, apalagi ditambah adanya monster yang siap siaga untuk menerkam
setiap dirimu membuat suara. Bisa dibayangkan dong seperti apa rasanya?
Untungnya, ini hanya terjadi dalam A
Quiet Place. Premis dengan high
concept ini berhasil dituangkan menjadi tontonan yang sangat mencekam oleh
John Krasinski dalam karya perdananya. Saking mencekamnya, keberadaan sebuah
paku saja bisa menjadi masalah besar. Fix,
paku adalah villain terbaik dalam
film tahun lalu!
#8 Love Simon
Menemukan film remaja dengan
sensasi rasa seperti film buatan John Hughes di era 1980-an sudah terdengar
mustahil, sampai kemudian saya menemukan Love
Simon yang sederhana, ringan, tapi memiliki sensitivitas tinggi. Ya, ini
memang kisah percintaan dalam lingkup LGBT. Tapi itu tidak lantas mengurangi
sisi romantisnya dan film ini pun memberikan kehangatan pada hati karena
memanusiawikan seorang gay. Mereka
tidak dipandang berbeda, melainkan dipandang sebagai seorang manusia biasa yang
membutuhkan cinta. Baik cinta dari kekasih, cinta dari sahabat, maupun cinta
dari keluarga.
#7 Searching
Meski hanya mengandalkan layar
komputer untuk menyampaikan cerita, Searching
tak pernah sekalipun menjemukan. Malah, atensi senantiasa tertambat lantaran
narasi memungkinkan saya untuk dilingkupi keingintahuan dalam mendapatkan
jawaban atas pertanyaan, “kemana perginya
Margot? Apa yang menyebabkannya menghilang?.” Saya ikut penasaran, saya ikut
berdebar-debar, saya ikut frustrasi, dan saya pun ikut menyeka air mata seperti
halnya si protagonis utama. Pada akhirnya, saya hanya berharap keluarga kecil
ini bisa bersatu kembali.
#6 Along with the Gods: The Two Worlds
Saat menonton Along with the Gods: The Two Worlds,
saya dihantui oleh satu pertanyaan: ada berapa banyak ya penonton di Korea
Selatan yang buru-buru bertaubat usai menyaksikan film ini? Betapa tidak, film
ini memberikan visualisasi alam baka yang impresif – khususnya di neraka bagi
manusia malas – dan menyajikan narasi yang bukan hanya mengobrak abrik emosi
tetapi juga meminta penonton untuk berkontemplasi. Kita dibawa pada perenungan
yang tujuannya untuk mengulas kembali manfaat kita sebagai seorang manusia.
Harus diakui, inilah film religi yang sebenar-benarnya.
#5 Shoplifters
Apa sih makna dari keluarga?
Apakah orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah tapi memiliki cinta dan
kepedulian bisa disebut sebagai keluarga? Apakah mungkin bagi seseorang untuk
memilih keluarganya sendiri sesuai dengan keinginannya? Dalam Shoplifters, Hirokazu Kore-eda mengajakmu
menjawab serentetan pertanyaan ini melalui narasi yang intim, indah, sekaligus
mengoyak hati. Di waktu bersamaan, dia turut menghantarkan komentar sosial yang
mengusik pemikiran perihal pandangan masyarakat urban mengenai keluarga.
#4 Ready Player One
Sebagai seseorang yang menggilai
budaya populer, Ready Player One tak
ubahnya perwujudan dari surga dunia. Ada banyak sekali referensi yang bikin
jingkrak-jingkrak kegirangan bak anak kecil di sepanjang durasinya. Lebih dari
itu, Pak Steven Spielberg turut menghadirkan sebuah pengalaman sinematis yang
sulit untuk dilupakan begitu saja. Rangkaian laganya mendebarkan,
penceritaannya memiliki hati, dan visualnya menakjubkan sekaligus menguarkan sense of wonder. Jika kamu
bertanya-tanya soal alasanku mencintai film, maka jawabannya bisa kamu temui di
sini.
#3 Won’t You Be My Neighbor?
Saya memang tidak mempunyai
kenangan sedikitpun dengan mendiang Fred Rogers. Tapi melalui Won’t You Be My Neighbor? yang merekam
sepenggal perjalanan karir pemandu acara anak-anak ini, saya memahami mengapa
warisannya sangat layak untuk dilestarikan. Fred Rogers adalah figur yang
dibutuhkan oleh masyarakat saat ini yang kian kehilangan empati terhadap
sesama. Dia mengajak publik untuk menebarkan cinta kasih kepada orang lain,
lalu menghempaskan jauh-jauh sikap penuh prasangka dan rasisme. Sebuah film
yang sangat indah dengan momen penutup yang akan membekas di hati dalam waktu
sangat lama.
#2 Crazy Rich Asians
Sepintas lalu, Crazy Rich Asians memang tak ubahnya
roman picisan yang menjual mimpi-mimpi babu. Ada yang bilang mirip FTV, ada
juga yang bilang mirip Meteor Garden.
Tapi apa yang salah dengan itu? Seorang sutradara pernah berkata, “tidak mudah bikin film bagus dari premis
sederhana nan usang.” Dan Crazy Rich
Asians mampu melakukannya. Ini adalah film yang sangat menyenangkan untuk
ditonton berulang kali karena melibatkan berbagai macam emosi: dari tertawa,
tersenyum-senyum gemas, sampai menangis. Bahkan, film ini sejatinya tidak
sedangkal itu jika kamu bersedia menengoknya lebih dalam. Terdapat subteks
mengenai perbedaan kultur dan nilai-nilai yang diterapkan oleh keluarga Asia di
sini. Yang juga patut diketahui, film ini adalah sebentuk selebrasi bagi Asian-American yang kerapkali
termarjinalisasi dalam sinema Hollywood. Sebuah pesta, seperti halnya nuansa
film ini yang memang menyerupai pesta.
#1 One Cut of the Dead
Satu kata yang saya rasa cukup untuk
mendeskripsikan One Cut of the Dead
adalah sinting. Jujur, saya tidak sedikitpun mengantisipasi bakal dibikin
terpingkal-pingkal secara maksimal dan terperangah saat menonton film ini.
Dimulai dengan 40 menit pertama yang akan membuatmu mengernyitkan dahi seraya
melontarkan komentar “film apaan sih
ini?”, tanpa diduga-duga keadaan berbalik 180 derajat di puluhan menit
selanjutnya. Kebusukan adegan pembukanya yang memang disengaja tiba-tiba terasa
masuk akal, bahkan bisa dibilang jenius. Selama sisa durasi, saya pun hanya
bisa melakukan dua hal: ngakak dan geleng-geleng kepala. Ngakak karena seluruh
materi humornya mengenai sasaran, sementara geleng-geleng kepala karena
mengagumi kreativitas si pembuat film. Ya, ini adalah sebuah surat cinta untuk
seni pembuatan film dan zombie films
yang sungguh sinting!
* Ucapan terima kasih khusus buat sahabat saya, Masudi, yang sudah berkenan membantu ngutak-atik banner *
* Ucapan terima kasih khusus buat sahabat saya, Masudi, yang sudah berkenan membantu ngutak-atik banner *
A star is born ga ada dalam list boz..
ReplyDeleteSudah kuduga film-film ini bakal banyak ditanyain. Kalau kamu udah baca review A Star is Born ku, tentu tahu aku nggak secinta itu dengan film ini.
DeleteThe Ballad of Buster Scruggs dan Roma juga sama. Bagus kok, masing-masing aku kasih 4. Tapi secara personal, aku tidak mencintainya. Lagipula sudah banyak disebut di list lain, kenapa harus sama? 😀
Tapi secara keseluruhan list nya keren pak boz, hanya beberapa yang belum saya tonton.. film dari India terutama..
DeleteFilm a star is born di 45 menit pertama asli w suka banget, Lagu2 nya mantap..
DeleteThe Ballad of the Buster scruggs, itu film pertama yang yang musikal keren abis..
Berharap banget ada film bertema western yang dibuat musikal..
Makasihhh... Yang film India itu coba tonton. Aku kagum dengan perkembangan mereka saat ini. Isu sosial bisa diangkat menjadi tontonan yang menghibur dan nggak cerewet 😀
DeleteA Star is Born lagu-lagunya emang keren. Aku juga suka filmnya sampai tembang Shallow dibawain. Habis itu kerasa agak kepanjangan durasinya.
The Ballad of Buster Scruggs juga ada yang kurang cocok. Tapi sepakat, segmen pembukanya keren sekali. Aku suka itu, segmen pendongeng keliling, sama segmen penutup.
Saya termasuk lumayan ngikutin film2 india dalam 3 tahun terakhir, dan harus diakui film2 india keren2.. isu2 sosial yang mereka angkat luar biasa.. PK, DANGAL, secret superstar, 3 Idiots, Baahubali dll itu film favorit saya..
DeleteBener. Mereka berani banget yaa nyentil nyentil gitu. Apalagi film garapan Aamir Khan yaa. Aku suka sekali film-film yang kamu sebutin itu. 😀
Deletefilm india drishyam mantap banget gan... kelokannya mind blowing menurut ane
DeleteKerren... Suka sedih klo tmn tmn sy suka underestimate dgn bollywood movie. Elah india nyanyi di pohon... Itu disaat lg nonton film : DANGAL nya AMHIR Khan...
DeleteYg blg bollywood movie apik..sudah pasti org tsb paham soal film dn smart.
Anyway,bagi list ..rekomendasi film india yg lain dong.
Cape nggu film brunya..uda ampir ntn film kerrenny india soalnya.
Ty
Satu lagi pak boz the Ballad of Buster scruggs.. film dari choen brothers
ReplyDeleteDan satu lagi Roma
ReplyDeleteGilaaaa one cut of dead nomor satu, heboh sendiri wkwkw, awalnya sih curiga nya nomor 1 crazy rich asians.
ReplyDeleteOm kalo ga muat 20 list, banyak2in honorable mention aja 😁
MAKASIH BANYAK YAA LIST NYA, SUNG MARATHON NIH
Btw keluarga cemara ga masuk list tahun ini ya om?
DeleteAwalnya sih honorable mentions itu jumlahnya ada 15, tapi berhubung aku ngerasa kebanyakan (males juga ngetik dan ngasih gambar) jadi dipangkas deh. Alasannya murni karena kemalasan. Bahahaha.
DeleteKeluarga Cemara ikutan di list tahun 2019, tentu saja.
Wiiih.. nama saya disenggol kritikus film paling kreatif.
ReplyDeleteTerima kasih Cinetariz.
Semoga bisa nobar lagi dan lari-larian mengejar pintu teater 2.
Makasih ya, Di 🙏
DeleteMudah-mudahan kita bisa nonton bareng dalam waktu dekat. Yuks sini ke Jogja.
Rata-rata bercerita tentang keluarga ya :"") jadi mau nonton shoplifters
ReplyDeleteAku paling lemah kalau dikasih film soal keluarga 😭
DeleteHampir mirip sama daftarku ntar
ReplyDeleteWaaa... Tak sabar nunggu daftarmu, Om Subi. Selera kita emang nggak jauh beda yaa. Hahaha.
Deletea quite place emang horor thriller super keren. patut masuk 10 besar.
ReplyDeleteutk yg film peringkat pertama emm... mayan menggelitik buat download filmnya
Tontonlah. Ngingetin masa masa bikin film di movie camp dulu. Hahaha.
DeleteSeneng bgt film favorit saya masuk di list ( quiet place & RPO)
ReplyDeleteSuka sama listnya cinetariz, g kyk blog sebelah yg list2018 nya keliatan 'palsu'
Sayang bgt fallout g masuk, padahal menurut saya itu lebih bagus dr bumblebee lho. Tully seharusnya masuk 10 besar nih om, keren bgt filmnya
Yay! Seneng deh bisa cocok dengan list ini 😀
DeleteTadinya Fallout emang masuk di 20 besar, tapi belakangan aku tuker sih dengan Bumblebee. Kecintaanku sama Bumblebee emang personal, film ini punya gaya bercerita yajg ngingetin ke film keluarga era 80-90'an. Dua era keemasannya film, bagiku.
Soal top 10, yah gimana ya, komposisinya udah nggak bisa diutak atik lagi. 10 film itu yang paling membekas buatku tahun kemarin 🙏
Andhandun no.15 kenapa peter rabbit?? masih ada the incredible 2,padhington2,..widow,upgrade,ada horor hereditary,tumbad.mungkin harus 50 film terbaik pilihannya wkwkw
ReplyDeletePaddington 2 kan udah masuk di tahun kemarin, tiga besar pula. Ya masa mau dimasukin lagi? 😂
DeletePeter Rabbit itu buatku salah satu film yang overlooked tahun lalu. Nggak banyak diapresiasi tapi untukku ini asyik sekali. Lebih suka dibanding Incredibles 2. Widows dan Hereditary tadinya sempat masuk, tapi belakangan aku singkirin waktu jumlah film dipangkas. Mengurangi film yang depresif di list. Pengen bikin 50, tapi males ngetiknya. Hahaha.
Tuh banyak yg protes om list nya ada yg beda ekspektasi wkwk. Bikin 20 film terbaik lagi aja om *keenakan*
ReplyDeleteNggak mau ah, masa bikin list personal ngikutin kemauan orang lain. Ntar nggak jujur lagi dong. 😂
DeleteDitunngu yang versi film indonesianya bang
ReplyDeleteUdah diposting dari dua minggu yang lalu oy 😂
Delete😂🤣 maafkan bang
DeleteMas sering explore film Prancis ga?? Terus terang saja saya banyak suka film Prancis karena berani.. tapi berhubung sulit nyari akhirnya ga tau film2 Prancis yang bagus dalam beberapa tahun terakhir.
ReplyDeleteNggak ngikutin banget sih, tapi kadang kadang nonton juga. Kalau beberapa tahun terakhir yang keinget Serial Bad Weddings, Elle, C'est La Vie, A Bag of Marbles, Les Peres Noel, BPM, Divines sama The Night Eats the World.
DeleteNonton andhadun sama badai ho dimana mas?Udah nonton Raazi atau Manmarziyan?
ReplyDeleteUdah nonton. Kalau Andhadhun sama Badhaai Ho sih udah keluar donlotannya. Tayang di bioskopnya cuma area Jakarta saja sih.
DeleteKalo 20 film terbaik saya
ReplyDelete1.along with god: the two world
2.eight grade
3.Love,simon
4.avenger infinity war
5.paddington 2
6.beyond the clounds
7.ready player one
8.tummbad
9.badhaai ho
10.sebelum iblis menjemput
11.the greates snowman
12.cam
13.keluarga cemara
14.a queit place
15.gold
16.us and them
17.the insult
18.ratsasan
19.mission impossinble : fallout
20.a simple favor
Situs Nonton Movie Online QQCINEMA21.Streaming Film Online Bioskop Box Office Terlengkap 2019 Subtitle Indonesia Kualitas HD, BLURAY dan Gratis Download Film-film Terbaru
ReplyDeletesetuju, ga ada yang bisa menyaingi kesintingan One Cut Of The Death!!!
ReplyDeleteCrazy rich Asian is the best,
ReplyDeleteCara memilih kta yang aman ayo coba liat biar ga kejebak utang.
test
ReplyDeleteKalo mau streaming film Indonesia, lewat mana ya gan? Apakah situsnya sama dengan film Hollywood?
ReplyDelete