Pages

August 17, 2010

REVIEW : LAKE MUNGO


Alice Palmer (Talia Zucker) menghilang saat sedang piknik bersama keluarganya di sebuah bendungan di kota kecil Ararat, Australia. Keluarganya berasumsi Alice tenggelam saat sedang berenang bersama adiknya, Matthew (Martin Sharpe). Pencarian pun segera dilakukan oleh pihak kepolisian selama beberapa hari hingga akhirnya ditemukan sesosok mayat dengan kondisi tubuh yang rusak parah dan terlihat mengerikan. Pihak keluarga diminta untuk mengidentifikasi mayat tersebut, namun June Palmer (Rosie Traynor), sang ibu, menolak karena tidak ingin nantinya kondisi terakhir Alice terus terngiang di pikirannya. Ayah Alice, Russell Palmer (David Pledger), meyakini bahwa mayat tersebut adalah anaknya. Dengan diliputi perasaan duka yang mendalam dan rasa tidak percaya jika Alice telah tiada, pihak keluarga akhirnya mengubur Alice dan mulai merelakan kepergiannya. Namun Alice sendiri nampaknya tidak ingin meninggalkan keluarganya secepat itu. Beberapa hari berselang setelah kematian Alice, keluarga Palmer mulai merasakan berbagai peristiwa aneh yang membuat mereka merasa tidak nyaman begitu pula dengan penduduk setempat yang menemukan keganjilan - keganjilan dalam rekaman video atau hasil jepretan foto mereka. Mereka melihat sosok Alice. June Palmer mulai meragukan kematian anaknya, dia yakin Alice masih hidup. Dipicu oleh keraguan itulah, keluarga Palmer mulai menyelidiki kembali kematian Alice yang menuntun mereka ke sejumlah bukti yang menunjukkan siapa sebenarnya Alice.


Mengejutkan. Mungkin itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan Lake Mungo. Dibuat dengan bujet rendah dan minim promo, Lake Mungo mungkin tak akan diketahui keberadaannya oleh para pecinta film jikalau tak diputar di After Dark Horrorfest pada Januari lalu. Tak pernah terbayangkan bagi saya akan menemukan sebuah sajian horror yang sangat mencekam dari sebuah film indie buatan Australia ini. Dibuat dengan gaya dokumentasi digabung found footage, Lake Mungo terlihat begitu nyata didukung dengan rekaman video yang sengaja dibuat agak rusak dan blur dan foto yang terlihat sudah lama. Joel Anderson memaksa kita untuk percaya bahwa film yang kabarnya diangkat dari kisah nyata ini memang benar terjadi dan itu cukup ampuh bagi saya karena ada beberapa momen yang membuat saya ragu bahwa ini hanyalah sebuah film.

Menonton Lake Mungo tak ubahnya saat kita sedang menyaksikan acara dokumentasi di layar televisi yang kerap ditayangkan saat sore hari. Cara bertuturnya sama, wawancara dengan keluarga korban serta masyarakat setempat dan disisipi dengan potongan - potongan video yang mendukung cerita dari para narasumber. Hal inilah yang membedakannya dengan Paranormal Activity yang berjalan runtut sesuai dengan rekaman video, Lake Mungo hanya mengambil yang dirasa penting saja. Joel Anderson tergolong berhasil mengarahkan film ini, dia tahu kapan persisnya adegan menyeramkan ditampilkan. Tak ada adegan hantu narsis disini atau adegan bersimbah darah, Lake Mungo mengalir pelan tapi pasti. Anderson tidak menumpahkan semua misteri sekaligus di awal film, dia mengeluarkannya secara perlahan - lahan hingga menumpuk dan kemudian mencoba untuk menjawabnya serta sesekali ditaburi twist saat adegan dirasa mulai membosankan. Membuat kita terus penasaran mengikuti film ini hingga akhir. Memang Lake Mungo tak melulu menghadirkan adegan yang mencekam karena film ini pun tak sepenuhnya horror, porsi drama yang dimunculkan juga lumayan banyak. Bahkan drama yang dihadirkan pun tergolong efektif, saya berhasil merasakan bagaimana perasaan keluarga Palmer. Penonton berhasil dibuat simpati terhadap mereka sehingga lupa ini hanyalah sebuah film (atau bukan ?)

Joel Anderson punya sejumlah amunisi untuk membuat kita ketakutan saat menonton Lake Mungo. Adegan di awal serta tampilan mayat yang rusak sudah berhasil membuat bulu kuduk kita merinding, tapi itu belum semuanya. Cara yang dipakai oleh Joel Anderson untuk menakuti penonton tidak kampungan dan berlebihan, dia tahu persis bagaimana cara yang efektif. Nuansa sunyi nan gelap serta potongan - potongan video dan bukti foto merupakan cara yang ampuh untuk menakuti penonton. Jika itu masih belum cukup, tunggu hingga film berakhir karena ada satu scene yang sukses membuat saya loncat dari kursi. Saking menyeramkannya, membuat saya sempat tidak bisa memejamkan mata malam harinya. Pujian juga patut disematkan kepada para aktor - aktrisnya yang bermain sangat natural seakan mereka memang terlibat dalam peristiwa yang menggegerkan itu. Lake Mungo mungkin bukan film horror paling orisinil, tapi jelas merupakan yang terseram dari genre horror yang mengusung gaya mockumentary dan found footage, melebihi tingkat keseraman The Blair Witch Project sekalipun. Kabarnya Lake Mungo saat ini tengah dibuat versi remake-nya dan segera dirilis pada tahun 2011.

Nilai = 8/10
Jika kalian menganggap Paranormal Activity sudah cukup menyeramkan, you should try this one.

9 comments: