Pages

August 25, 2010

REVIEW : VAMPIRES SUCK


Jason Friedberg dan Aaron Seltzer rupanya konsisten sekali membuat film parodi untuk diedarkan setiap tahun. Terhitung mulai tahun 2006 film bikinan mereka hampir tak pernah absen menyambangi penonton di bioskop, terkecuali di tahun 2009 karena slot mereka diambil oleh Wayan Brothers yang nampaknya gerah melihat film parodi bikinan duo Jason & Aaron. Tak ada pesaing yang berarti, tahun ini mereka kembali ke layar lebar dan siap untuk meracuni penonton di seluruh dunia dengan karya terbaru mereka. Duo ini dikenal suka membuat parodi dari genre film yang tengah populer. Mengetahui bahwa genre horror remaja yang mengangkat vampire sebagai tokoh sentral sedang digandrungi penonton, maka kali ini mereka mencaplok genre ini untuk diobrak - abrik sedemikian rupa. Yang beruntung mendapat porsi terbanyak untuk dihancurkan tentu saja Twilight Saga, sementara serial televisi vampire yang populer seperti True Blood dan The Vampire Diaries hanya menjadi tempelan semata disini

Bagi yang sudah menyaksikan Twilight dan New Moon tentu tak akan kesulitan mengikuti jalan cerita Vampires Suck yang sebenarnya amburadul ini. Becca Crane (Jenn Proske) pindah ke sebuah kota kecil bernama Sporks untuk tinggal bersama ayahnya setelah sang ibu menjalin affair dengan Tiger Woods. Dengan cepat Becca berteman dengan beberapa siswa 'normal' di sekolah barunya, namun anehnya dia justru lebih tertarik kepada siswa misterius nan aneh yang gemar memakai bedak, Edward Sullen (Matt Lanter). Tak butuh waktu lama bagi Becca untuk akrab dengan Edward hingga kemudian jatuh cinta padanya. Bahkan saat mengetahui bahwa Edward adalah vampire, tak menyurutkan sedikit pun cintanya kepada Edward. Becca menjadi terobsesi kepada Edward hingga mengabaikan peringatan dari sahabat masa kecilnya, Jacob White (Chris Riggi), yang sebenarnya naksir Becca.


Berbeda dengan film parodi bikinan duo Jason & Aaron sebelumnya, Vampires Suck hanya memakai Twilight dan New Moon sebagai plot utama sehingga alurnya pun lebih terarah dan tidak meloncat kesana kemari. Namun sepertinya hanya sampai disini saja keunggulan Vampires Suck jika dibandingkan dengan Disaster Movie, Epic Movie atau Meet the Spartans karena sisanya tak jauh berbeda. Terlihat jelas bahwa duo ini hanya memanfaatkan ketenaran Twilight Saga sebagai mesin penghasil uang bagi mereka tanpa berusaha untuk membuat film secara serius. Jason & Aaron hanya copy paste naskah Twilight dan New Moon untuk kemudian disisipi beberapa tambahan adegan lebay dan konyol. Hasilnya ? tak usah ditanya. Bahkan sebelum dirusak oleh mereka, naskah dua film tersebut sejatinya sudah cukup memprihatinkan.

Entah selera humor saya yang buruk atau memang humor yang mereka ciptakan tak efektif sama sekali, tapi yang pasti sulit rasanya bagi saya untuk tersenyum apalagi tertawa terbahak - bahak disini. Perasaan muak dan mengira - ngira kapan film ini akan berakhir menemani saya sepanjang film. Jacob White tak berubah menjadi werewolf di Vampires Suck melainkan chihuahua, apakah kalian menganggap adegan ini lucu ? bagi saya, tidak sama sekali. Adegan tari gay yang melibatkan beberapa werewolf dengan iringan lagu "It's Raining Men" juga tak ampuh memancing tawa karena adegan yang serupa telah ditampilkan di The Comebacks dan Meet the Spartans. Ya, humor yang disodorkan oleh Jason & Aaron tak lebih dari pengulangan dari film parodi sebelumnya. Hampir tak ada humor yang segar disini. Kalaupun ada humor baru, justru menjadi garing, maksa atau malah melempem tak ada tenaga.

Akting dari para pemainnya pun tak jauh berbeda. Mereka tak lebih baik dari trio Robert Pattinson, Kristen Stewart dan Taylor Lautner yang bermain buruk di Twilight Saga. Akan tetapi usaha Jenn Proske untuk tampil semirip mungkin dengan Kristen Stewart sebagai Bella Swan cukup membuat saya kagum. Dari semua karakter di Vampires Suck, mungkin hanya Becca yang hampir mendekati aslinya. Hal ini kembali memunculkan pertanyaan di benak saya, "apakah akting Jenn Proske sedemikian hebatnya atau justru karakter Bella Swan sedemikian dangkalnya hingga semua aktris bisa menirukannya dengan baik ?" Tak penting kalian memilih yang mana karena saya sangat menyayangkan kemalasan Jason & Aaron untuk menciptakan komedi parodi yang bermutu. Parodi budaya populer Amerika yang dimunculkan di Vampires Suck hampir tak ada satupun yang berhasil, kecuali mengenai Jonas Brothers dan karakter Bella itu sendiri. Padahal jika ditangani dengan baik bukan tak mungkin menghasilkan film parodi yang segar semacam Airplane!, Hot Shots!, The Naked Gun atau setidaknya minimal menyamai kekonyolan Scary Movie. Saya tak akan terkejut jika di kemudian hari duo Jason & Aaron dinobatkan sebagai sutradara terburuk saat ini. Seorang Uwe Boll pun bisa terlihat bagaikan dewa jika disandingkan dengan mereka. Kemalasan mereka untuk menciptakan naskah dan film yang segar dan lucu serta hanya mengandalkan nama besar dari film yang mereka caplok untuk mengejar keuntungan bisa menjadikan boomerang bagi karir mereka suatu saat nanti.

Nilai = 3/10 (Troll)

4 comments:

  1. sumpah deh, gak bakal kutonton pelem ini. brani2nya merusak twilight *bomb

    ReplyDelete
  2. entah karena memang selera humor saya sangat tinggi, film Vampire Suck ini cukup menghibur di awalnya saja...mengenai AKting sama Jalan Cerita kayaknya untuk film jenis parodi seperti ini bukanlah hal yang begitu penting yah...yang penting sih kelucuan tapi sayangnya belum bisa bikin saya tertawa ngakak seperti halnya saya nonton OVJ.... LD

    ReplyDelete
  3. bahkan di awal pun saya tidak begitu terhibur =.= humornya maksa bin garing ah. kangen dengan film parodi macam Airplane! atau Hot Shots! yang bisa bikin ketawa ngakak, minimal kayak Scary Movie 1. Akting tak penting? penting banget malahan. soalnya kalo akting dari pemainnya buruk, otomatis humor yang hendak disampaikan malah ga nyampe ke penonton. Kalo masalah cerita sih bisa diterima lah.

    ReplyDelete
  4. Humor saya kayaknya berbeda ya, saya nonton ini ngakak banget..

    ReplyDelete