Pages

January 1, 2021

REVIEW : ROMULUS (TV SERIES)

Jika kamu menyukai serial berlumurkan intrik, disadur dari cerita epos masa lampau, dan mempunyai production value mumpuni dalam merekonstruksi latar waktu, sajian asal Italia yang bertajuk Romulus ini sudah semestinya berada dalam daftar tontonanmu. Merentang sepanjang 10 episode, serial produksi Sky Italy yang dikomandoi oleh Matteo Rovere bersama dengan Michele Alhaique dan Enrico Maria Artale tersebut mencoba merekonstruksi sejarah dibalik berdirinya kota Roma. Alih-alih mengetengahkan pada legenda Romulus-Remus yang telah diakrabi oleh para penggandrung kisah-kisah mitologi, serial menghadirkan interpretasi anyar yang tak kalah menggigitnya dimana plot berkaitan dengan perebutan tahta kekuasaan, ikatan kekeluargaan, serta peristiwa-peristiwa supranatural membanjiri setiap episodenya. Romulus sendiri tak berlama-lama dalam memperkenalkan latar belakang penceritaan dengan seketika menaikkan intensitas di episode pembuka yang membawa penonton menuju Alba Longa. Melalui introduksi singkat di awal, kita mengetahui bahwa pada abad ke-8 sebelum Masehi, area ini tengah dilanda kekeringan berkepanjangan yang menyulitkan para penduduknya yang mencakup 30 suku untuk memperoleh sumber pangan memadai serta akses ke air bersih.

Berdasarkan hasil penerawangan ahli nujum setempat, Numitor (Yorgo Voyagis) – Raja Alba yang konon ditunjuk sebagai ketua aliansi 30 suku – diminta untuk mengasingkan diri agar hujan kembali turun di kampung halaman mereka. Dengan demikian, ada kekosongan pada tampuk kepemimpinan menyusul perginya sang raja. Jika merunut pada garis keturunan, posisi Raja Alba ini semestinya diwariskan pada salah satu dari si kembar, Yemos (Andrea Arcangeli) dan Enitos (Giovanni Buselli), yang merupakan cucu kandung dari Numitor. Tapi keputusan tersebut ditolak mentah-mentah oleh beberapa raja yang menilai keduanya masih terlalu muda dan minim pengalaman untuk memimpin 30 suku yang sebelumnya berperang satu sama lain ini. Seolah keadaan masih belum cukup pelik, kekasih rahasia Enitos sekaligus pendeta perempuan di Alba, Ilia (Marianna Fontana), mendapat nubuat dari Dewa yang memperlihatkan masa depan buruk bagi tanah kelahirannya apabila si kembar tak dipisahkan. Tak ingin pertumpahan darah benar-benar terjadi, Illia pun meminta Enitos untuk meninggalkan Alba. Belum juga memenuhi permintaan sang kekasih, Enitos meregang nyawa di tangan sang paman, Amulius (Sergio Romano), yang dihasut untuk menyulut kemarahan rakyat pada Yemos yang dinarasikan sebagai pembunuh saudara kandungnya.

Diburu oleh pasukan Amulius dan masyarakat yang menolak kehadirannya, Yemos pun melarikan diri ke hutan dimana dia bertemu dengan Wiros (Francesco Di Napoli) dan koloni anak-anak muda buangan yang liar. Usai beberapa waktu yang sulit untuk mengenyahkan trauma serta perasaan bersalah atas kematian saudara kembarnya, ditambah lagi lingkungan barunya juga tak menerimanya dengan ramah, Yemos akhirnya memberanikan diri untuk merancang strategi pembalasan dendam terhadap sang paman seraya menyelamatkan Alba dari kehancuran yang lebih dalam. Tunggu, tunggu, tunggu… sinopsisnya ini kok seperti membeberkan keseluruhan plot dalam Romulus ya? Kalau kamu berpikiran demikian, jangan dulu merasa gusar. Apa yang saya celotehkan ini hanya mencakup konten dalam tiga episode pertama – yang mana bahkan belum mencapai setengah dari total episode. Romulus memang mempunyai plot sangat padat sehingga menyulitkanmu untuk lengah barang sejenak lantaran ada banyak karakter, intrik, serta informasi yang harus diproses. Sepintas memang terdengar berat, tapi keahlian tim penulis skenario dan para sutradara dalam menyampaikan kisah memungkinkan setiap episodenya menjerat atensimu. Kamu akan selalu dilingkupi keingintahuan untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ya, Romulus memang secandu itu. Terlebih bagi mereka yang menyukai cerita berisi intrik perebutan kekuasaan. Menariknya lagi, disamping jago dalam urusan menjaga intensitas yang terus merangkak naik seiring bergulirnya episode, serial ini pun tak main-main dalam hal tata produksi. Bukan saja penggambaran dunianya terlihat megah, tetapi juga detil. Saking niatnya menjaga otentisitas, Romulus bahkan berani menggunakan Bahasa Latin Kuno sebagai pengantar ketimbang Italia atau Inggris seperti serial sejenis (!). Gila, bukan? Tuntutan yang berat ini nyatanya tak menjadi soal bagi jajaran pemainnya yang sanggup berlakon apik sekaligus membuat kita semakin merasa terlibat dengan upaya Yemos dalam membersihkan nama baiknya dan merebut kembali haknya sebagai manusia.

*Saat ini Romulus sudah tersedia sampai episode 7 di situs streaming Mola TV. Kalian bisa menontonnya dengan mendaftar dan membayar paket langganan sebesar Rp. 12.500/30 hari. Murah sekali dan mudah sekali karena pembayaran dapat dilakukan melalui OVO maupun virtual account.*

2 comments:

  1. DAFTAR AHLIBET88 dan main sekarang juga untuk dapatkan bonus kemenangan ratusan juta rupiah setiap hari

    ReplyDelete
  2. The Casino - MapYRO
    The Casino. 안산 출장샵 MapYRO, The Hotel, The Spa, Casino. The 나주 출장샵 Spa, Casino. Hotel, Casino. View map of casinos 원주 출장샵 near The 용인 출장안마 Spa, Casino and 익산 출장마사지 other hotels in

    ReplyDelete