Diadaptasi dari sebuah serial TV yang pernah populer di tahun 80-an, The A-Team menjanjikan sebuah suguhan menghibur yang penuh dengan ledakan dan humor. Tayang selama 5 musim dalam kurun waktu 1983 hingga 1987, The A-Team bisa dikatakan sebagai salah satu serial TV paling populer pada dekade tersebut. Konon kabarnya sempat tercipta tren rambut Mohawk serta berbagai macam aksesoris kalung ala Mr. T. Saya pribadi belum pernah menyaksikan serial ini secara utuh karena saya belum lahir pada saat itu. Hanya pernah menonton The A-Team versi serial TV secara sepotong - potong via internet. Dalam review ini saya berusaha untuk tidak membandingkan versi film dengan serial aslinya karena alasan yang sudah saya sebutkan di atas, namun lebih kepada sukses atau tidaknya film ini menyajikan sebuah hiburan yang berkualitas.
The A-Team adalah sekumpulan Army Ranger veteran Perang Irak yang berprofesi sebagai tentara bayaran. Terdiri dari empat personil, mereka adalah ; Kolonel Hannibal Smith (Liam Neeson), ahli penyamaran memimpin kelompok untuk misi khusus yang memiliki kecepatan, keterampilan luar biasa untuk sebuah tim yang sangat eksentrik, Lt. Templeton "Faceman" Peck(Bradley Cooper) yang sering memanfaatkan ketampanan wajahnya untuk menggoda para gadis demi tujuan pribadi sekaligus keperluan misi, Bosco "Bad Attitude" Baracus (Quinton 'Rampage' Jackson) yang nyentrik sekaligus memiliki phobia terbang dan Murdock (Sharlto Copley) yang mutlak dinyatakan memiliki gangguan kejiwaan. Mereka dikirim ke penjara federal karena dituduh berkomplot dengan buronan pencetak plat uang sekaligus dianggap mengancam keamanan negara. Merasa tidak bersalah, Hannibal memimpin pasukannya untuk meloloskan diri dan mengejar pelaku sebenarnya dengan bantuan dari seorang agen CIA bernama Lynch (Patrick Wilson). Sementara itu, pemerintah mengirimkan Charisa Sosa (Jessica Biel), seorang agen rahasia sekaligus mantan kekasih Faceman, untuk menangkap mereka.
Tergolong ke dalam summer movie yang hanya mengandalkan adegan aksi, tanpa diduga The A-Team ternyata cukup renyah untuk dinikmati. Joe Carnahan berhasil menutupi kedangkalan naskahnya dengan berbagai adegan aksi yang menghibur. Berbeda dengan Prince of Persia, saya sangat bisa menikmati apa yang disuguhkan oleh The A-Team meskipun jika ditilik dari segi naskah film ini sangat klise dan predictable. Beberapa adegan juga ditampilkan secara berlebihan tapi masih bisa ditolerir. Humor yang ada sebenarnya kurang berhasil bagi saya, terlalu garing. Untunglah Sharlto Copley yang sebelumnya berakting menawan di District 9 berhasil membawakan peran Murdock dengan lucu sehingga masih ada satu dua adegan yang bisa membuat saya tersenyum. Pemilihan cast-nya juga bisa dibilang tepat, semua aktor membawakan perannya dengan mulus. Salut buat Rampage yang bisa memainkan peran Baracus dengan gayanya sendiri, tidak mencoba untuk meniru Mr. T. Kelebihan dari film ini sebenarnya adalah adegan aksinya yang tiada henti mulai dari awal hingga akhir. The A-Team memang cocok untuk disaksikan bagi siapapun yang menginginkan hiburan ringan menghibur sekaligus para pecinta film action. Penuh dengan ledakan dan suara desingan peluru. Bujet sebesar $ 165 juta dimanfaatkan secara maksimal oleh Joe Carnahan.
Meskipun film semacam ini lebih banyak disaksikan oleh pria, tapi sayangnya The A-Team kurang man-friendly untuk sesuatu yang berbau eye-candy. hehe.. Bagi para perempuan mungkin akan terpuaskan oleh Bradley Cooper yang beberapa kali shirtless, sementara Jessica Biel meskipun tampil cantik tapi kurang terlihat hot disini. Bandingkan dengan SiennaMiller yang tampil menggoda dalam G.I. Joe : The Rise of Cobra. Saya merasa The A-Team memiliki tone yang serupa dengan film tersebut, tapi dari segi penggarapan The A-Team jelas lebih unggul.
Nilai = 6/10
film aksi yang menghibur meskipun naskahnya klise dan predictable. Cocok bagi yang mengharapkan sajian ringan nan menghibur sebagai pengisi waktu luang di kala liburan atau sebagai penghilang stres.
The A-Team adalah sekumpulan Army Ranger veteran Perang Irak yang berprofesi sebagai tentara bayaran. Terdiri dari empat personil, mereka adalah ; Kolonel Hannibal Smith (Liam Neeson), ahli penyamaran memimpin kelompok untuk misi khusus yang memiliki kecepatan, keterampilan luar biasa untuk sebuah tim yang sangat eksentrik, Lt. Templeton "Faceman" Peck(Bradley Cooper) yang sering memanfaatkan ketampanan wajahnya untuk menggoda para gadis demi tujuan pribadi sekaligus keperluan misi, Bosco "Bad Attitude" Baracus (Quinton 'Rampage' Jackson) yang nyentrik sekaligus memiliki phobia terbang dan Murdock (Sharlto Copley) yang mutlak dinyatakan memiliki gangguan kejiwaan. Mereka dikirim ke penjara federal karena dituduh berkomplot dengan buronan pencetak plat uang sekaligus dianggap mengancam keamanan negara. Merasa tidak bersalah, Hannibal memimpin pasukannya untuk meloloskan diri dan mengejar pelaku sebenarnya dengan bantuan dari seorang agen CIA bernama Lynch (Patrick Wilson). Sementara itu, pemerintah mengirimkan Charisa Sosa (Jessica Biel), seorang agen rahasia sekaligus mantan kekasih Faceman, untuk menangkap mereka.
Tergolong ke dalam summer movie yang hanya mengandalkan adegan aksi, tanpa diduga The A-Team ternyata cukup renyah untuk dinikmati. Joe Carnahan berhasil menutupi kedangkalan naskahnya dengan berbagai adegan aksi yang menghibur. Berbeda dengan Prince of Persia, saya sangat bisa menikmati apa yang disuguhkan oleh The A-Team meskipun jika ditilik dari segi naskah film ini sangat klise dan predictable. Beberapa adegan juga ditampilkan secara berlebihan tapi masih bisa ditolerir. Humor yang ada sebenarnya kurang berhasil bagi saya, terlalu garing. Untunglah Sharlto Copley yang sebelumnya berakting menawan di District 9 berhasil membawakan peran Murdock dengan lucu sehingga masih ada satu dua adegan yang bisa membuat saya tersenyum. Pemilihan cast-nya juga bisa dibilang tepat, semua aktor membawakan perannya dengan mulus. Salut buat Rampage yang bisa memainkan peran Baracus dengan gayanya sendiri, tidak mencoba untuk meniru Mr. T. Kelebihan dari film ini sebenarnya adalah adegan aksinya yang tiada henti mulai dari awal hingga akhir. The A-Team memang cocok untuk disaksikan bagi siapapun yang menginginkan hiburan ringan menghibur sekaligus para pecinta film action. Penuh dengan ledakan dan suara desingan peluru. Bujet sebesar $ 165 juta dimanfaatkan secara maksimal oleh Joe Carnahan.
Meskipun film semacam ini lebih banyak disaksikan oleh pria, tapi sayangnya The A-Team kurang man-friendly untuk sesuatu yang berbau eye-candy. hehe.. Bagi para perempuan mungkin akan terpuaskan oleh Bradley Cooper yang beberapa kali shirtless, sementara Jessica Biel meskipun tampil cantik tapi kurang terlihat hot disini. Bandingkan dengan SiennaMiller yang tampil menggoda dalam G.I. Joe : The Rise of Cobra. Saya merasa The A-Team memiliki tone yang serupa dengan film tersebut, tapi dari segi penggarapan The A-Team jelas lebih unggul.
Nilai = 6/10
film aksi yang menghibur meskipun naskahnya klise dan predictable. Cocok bagi yang mengharapkan sajian ringan nan menghibur sebagai pengisi waktu luang di kala liburan atau sebagai penghilang stres.
No comments:
Post a Comment