Wimbledon terlalu asyik untuk ditinggal sehingga saya terpaksa tidak menonton satu film pun minggu ini, kecuali Toy Story 3. Sebagai ganti ulasan film, saya mencoba untuk mengulas salah satu serial tv baru terbaik musim tayang 2009 - 2010 yang mulai tayang perdana di stasiun TV ABC pada tanggal 23 September 2009. Pihak ABC telah mengonfirmasi secara resmi akan melanjutkan serial ini ke season 2. Jika ditilik dari segi popularitas, Modern Family jelas kalah kalau dibandingkan dengan Glee yang sangat fenomenal. Tapi untuk urusan kualitas, bolehlah keduanya diadu. Serial yang rata - rata tiap minggunya disaksikan 9,47 juta pasang mata ini tercatat setidaknya telah mengantongi 5 penghargaan. Bahkan Modern Family disebut - sebut sebagai kandidat kuat untuk memenangkan penghargaan Best Comedy Series di ajang Emmy Awards, bersaing ketat dengan Glee.
Modern Family mengisahkan tentang kehidupan keluarga Jay Pritchett (Ed O'Neill), putrinya Claire Dunphy (Julia Bowen) dan putranya Mitchell Pritchett (Jesse Tyler Ferguson) yang tinggal di Los Angeles. Claire menikah dengan Phil Dunphy (Ty Burrell) dan dikaruniai tiga anak yang ajaib, Mitchell adalah seorang gay yang menjalin hubungan dengan Cameron Tucker (Eric Stonestreet), keduanya mengadopsi seorang bayi Vietnam bernama Lily, sedangkan Jay menikahi seorang janda Kolombia beranak satu yang usianya jauh lebih muda, Gloria (Sofia Vergara). Sepanjang 24 episode, Modern Family fokus pada permasalahan yang dihadapi oleh tiga keluarga ini. Tiap episode mengetengahkan masalah yang berbeda dan tidak memiliki kaitan sama sekali. Setting waktunya juga cenderung acak dan tidak runtut sehingga tidak masalah bagi penonton untuk melewatkan beberapa episode mengingat kisahnya juga tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Kalaupun ada, tidak berpengaruh pada keseluruhan episode karena setiap episode berdiri sendiri. Hanya saja lebih asyik jika ditonton secara berurutan.
Modern Family mengambil format mockumentary seperti halnya serial komedi bermutu lainnya, The Office. Berbeda dengan The Office, Modern Family cenderung bertutur dengan lebih ringan dan ceria. Setiap permasalahan yang dihadapi oleh anggota keluarga juga sangat realistis karena apa yang mereka alami sering kita jumpai dalam kehidupan sehari - hari. Salut buat tim penulis skenario yang berhasil membuat naskah yang cerdas dan berbobot. Permasalahan yang diangkat sebenarnya cenderung sederhana, namun berkat kelihaian tim penulis skenario berhasil diracik menjadi sebuah permasalahan yang memusingkan sekaligus konyol. Dalam episode Family Potrait, misalnya. Tiga keluarga dikisahkan berencana membuat sebuah foto keluarga. Jika kita yang menghadapinya, tinggal panggil juru foto, jepret, cetak dan pasang di dinding. Tapi hal sesederhana ini justru dibuat rumit oleh mereka. Claire ingin segalanya terlihat sempurna, Phil yang salah kostum hingga beberapa anggota keluarga yang mengalami hal yang buruk. Keributan menjelang pemotretan pun tak terelakkan terlebih ada sebuah insiden yang melibatkan Gloria dan Phil. Sangat seru.
Inilah yang membedakan Modern Family dan serial baru lainnya. Sejak episode Pilot, saya sudah langsung dibuat jatuh hati olehnya. Kedekatan karakter, cerita yang simple dan realistis serta humor yang sangat lucu membuat Modern Family langsung berada dalam posisi teratas serial TV favorit saya, menyingkirkan Glee. Sebenarnya Modern Family cenderung mengingatkan saya pada Friends jika melihat dari aspek karakter dan cerita. Hanya saja, Modern Family fokus pada permasalahan keluarga dan absennya rekaman tawa penonton sebagai backsound. Jika tim penulis skenario tetap solid menghadirkan naskah yang renyah serta rating yang tetap terjaga, bukan tidak mungkin Modern Family akan menjadi serial yang populer. Apalagi ini adalah pertama kalinya sejak Friends dimana saya selalu dibuat tertawa terpingkal - pingkal di setiap episodenya. Humornya sangat renyah, berkelas dan jauh dari kesan dipaksakan. Terkadang kita diajak juga diajak untuk menertawakan diri kita sendiri.
Untuk urusan akting, Modern Family memiliki barisan cast yang kuat. Dari sekitar 11 pemain utama, bisa dibilang Sofia Vergara dan Eric Stonestreet yang paling menonjol. Gloria dengan aksen Kolombia yang sangat kental berhasil dibawakan dengan sangat baik oleh Sofia Vergara. Mengingat Sofia memang asli berasal dari Kolombia, dia tidak memiliki kesulitan berarti dalam membawakan peran ini. Sementara Eric Stonestreet tampil kocak sebagai Cameron yang selalu membuat segalanya menjadi dramatis. Keduanya merupakan nyawa dari serial ini karena tanpa kehadiran mereka Modern Family mungkin tidak akan menjadi selucu dan seseru ini. Tunggu saja scene yang melibatkan Gloria atau Cam atau malah keduanya, dijamin membuat terhibur dan terpingkal - pingkal. Gloria tipe wanita yang emosional sementara Cam selalu membuat masalah sekecil apapun terlihat besar.
Merindukan serial komedi yang memiliki kualitas setara dengan Friends ? Modern Family adalah jawabannya. 24 episode hadir dengan kualitas jempolan, hampir tak cela. Kejeniusan tim penulis skenario dalam meracik skenario yang renyah dan lucu didukung pula oleh barisan cast yang bermain apik. Kedekatan kisah dan karakternya dengan penonton membuat serial ini mudah untuk disukai. Berbeda dengan Glee yang cenderung gelap, Modern Family jauh lebih ringan dan ceria. Bahkan setiap episode selalu didominasi oleh warna - warna yang cerah. Overall, Modern Family adalah sebuah serial komedi yang ciamik dengan dukungan naskah + akting jempolan. Sangat sayang rasanya untuk dilewatkan.
Nilai = 9/10
Naskah renyah, humor cerdas dan karakter yg cenderung loveable. Butuh apa lagi?
No comments:
Post a Comment