May 7, 2011

SEKS PRA-NIKAH DALAM 'EL CRIMEN DEL PADRE AMARO' + 'GLEE'

Sungguh suatu kebetulan bagaimana dalam minggu ini apapun yang saya dengar dan lihat berkaitan dengan seks pra-nikah. Dimulai dari dosen saya yang entah kesambet apa, mendadak melontarkan pertanyaan sulit untuk para mahasiswanya, setujukah kalian dengan aborsi ? Menjadi sulit karena beliau menghadapkan kita dengan contoh perempuan miskin yang diperkosa. Tidak begitu saja kita bisa memilih untuk berada di posisi pro atau kontra. Butuh alasan yang kuat. Syukurlah pertanyaan itu tidak harus dijawab saat itu juga. Kita diminta untuk mempelajari lebih jauh mengenai aborsi. Lucunya, pertanyaan itu diberikan setelah malam sebelumnya saya menyaksikan El Crimen del Padre Amaro yang juga menyoal aborsi, meski bukan menjadi tema utama. Keesokan harinya, Glee mengupas seksualitas dan membicarakan tentang seks pra-nikah. Tidak berkaitan dengan aborsi, tapi masih ada hubungan. Jika ditarik benang merah, El Crimen del Padre Amaro dan Glee bertemu dalam satu titik, seks pra-nikah. Mengenai tugas dari dosen saya, agaknya beliau juga hendak memberikan sebuah drama mengenai ini. Ah, makin lengkap minggu ini jika saya menutupnya dengan menonton 4 Months, 3 Weeks, and 2 Days.

El Crimen del Padre Amaro sempat menuai kontroversi di kalangan pemeluk Katolik Roma di Mexico. Bisa dimaklumi, kisahnya memang sensitif dan kurang ajar. Father Amaro (Gael Garcia Bernal), pendeta baru di sebuah kota kecil, memiliki hubungan gelap dengan gadis lokal, Amelia (Ana Claudia Talancon), yang masih berusia 16 tahun. Dimulai dengan saling melirik, hubungan mereka meningkat setelah Father Amaro mencium Amelia di dalam gereja. Keduanya bahkan mulai berani berhubungan badan. Saat Amelia ketahuan hamil, Amaro panik. Dia tidak ingin berhenti menjadi pendeta. Jalan belakang pun ditempuh. Amaro meminta bantuan Dionisia untuk menggugurkan kandungan Amelia. Butuh kesabaran ekstra untuk menyaksikan El Crimen del Padre Amaro. Sebelum film memasuki area konflik yang sesungguhnya, Carlos Carrera ngalor ngidul dengan permasalahan pendeta lain yang sungguh menjemukan. Film mulai enak diikuti semenjak Father Amaro dan Amelia menjalin hubungan gelap. Nah, disinilah menariknya. Pantaskah Amaro disebut sebagai seorang pendeta ? Dia mengetahui konsekuensi yang bakal dihadapinya, namun dia tetap menerjangnya. Nasihat Father Benito tak diindahkannya. Setelah Amelia mengatakan padanya bahwa dia hamil, Amaro justru marah.

Saya merasa ekspresi Amaro ini sungguh lucu. Jika memang dia tak menginginkan Amelia hamil, lantas mengapa dia menggaulinya ? Bukankah dia seharusnya mengetahui apa akibat dari perbuatannya dengan Amelia ? Sebagai manusia yang mendapat predikat manusia suci, apa yang dilakukannya sungguh tak pantas. Saya bukan ingin menghakimi atau menguliahi siapapun, hanya saja saya geli dengan mereka yang tidak bisa mengontrol hawa nafsu. Cinta tidak perlu ditunjukkan dengan berhubungan badan kan ? Silahkan lakukan, asal mau bertanggung jawab. Kasihan dengan para bayi yang digugurkan atau 'dilempar' ke orang lain hanya karena orang tuanya tidak mau repot, hanya ingin kesenangannya saja. Memakai kondom pun bukan jaminan bakal aman. Kadang saya gemas ingin berteriak, kenapa tak menikah saja ? Namun saat ini, menikah pun tak menjadi jaminan si bayi bakal aman. Sudah berapa banyak berita mengenai bayi dibuang yang menghiasi media massa kita ? Tak terhitung jumlahnya. Bahkan di zaman yang sudah makin gila ini, sudah banyak yang tak lagi malu - malu mengakui bahwa mereka telah melakukan hubungan seks sebelum nikah. Di beberapa kalangan, mereka yang belum pernah mencicipi seks dianggap cupu. Gilakkkkk !!!

Dalam episode ke-15 Glee di musim kedua yang berjudul Sexy, Ryan Murphy mencoba untuk menjelaskan pentingnya untuk mendapatkan pengetahuan seks di usia muda. Agak vulgar dalam beberapa adegan, namun episode ini memberikan tamparan kepada mereka yang menganggap bahwa Glee adalah serial tak mendidik. Pesan moral yang diberikannya berlimpah ruah dan tidak bisa dibandingkan dengan sinetron Indonesia yang melompong. Murphy memberi pilihan, melakukan seks sekarang juga atau menyimpannya untuk malam pertama ? Quinn, ketua Cheerios sekaligus ketua klub kesucian, hamil setelah berhubungan badan dengan Puck. Yang membedakan dengan tindakan Amaro, baik Quinn, Puck dan Finn, bersedia untuk bertanggung jawab. Quinn yang merasa tidak mampu, menyerahkan bayinya untuk diadopsi. Dalam Sexy juga disinggung mengenai pembuatan sex tape dan akibat yang akan dihadapi. Salah besar jika ada yang menganggap Glee memberi pengaruh buruk dan mendorong remaja untuk melakukan seks bebas. Kenyataannya, justru sebaliknya. Murphy menjabarkan plus minusnya. Dengan segala akibat yang ditunjukkannya, Murphy seakan menantang para generasi muda, masih beranikah kalian untuk tetap melakukannya ? Jika berani mengambil tantangan tersebut, maka bersiaplah untuk menanggung resikonya. Bukan mereka yang menolak untuk melakukan seks pranikah yang layak disebut pecundang atau pengecut, tetapi mereka yang berani melakukannya tapi menolak untuk bertanggung jawab.

Just a thought !

No comments:

Post a Comment

Mobile Edition
By Blogger Touch