The Host
The Host diangkat dari novel lainnya garapan Stephenie Meyer. Inti ceritanya tidak berbeda jauh dari The Twilight Saga dimana seorang perempuan muda diperebutkan oleh dua laki-laki. Hanya saja, untuk sekali ini, ‘status’ sebagai makhluk asing, dalam hal ini alien, disandang oleh si gadis bernama Melanie Stryder (Saoirse Ronan) yang mana bukan sosok lemah gemulai a la Bella Swan. Dan, The Host pun tidak memiliki jalinan penceritaan seburuk franchise laris tersebut. Ketika Andrew Niccol tidak lagi fokus pada romansa yang digambarkan dengan seribu ciuman (nyaris setiap menit!), justru pada saat itulah ada sesuatu yang ingin diketahui lebih lanjut dalam The Host. Terima kasih kepada Saoirse Ronan untuk performanya yang konsisten dalam menghidupkan sosok Melanie yang tubuhnya dihuni oleh alien dengan nama panggilan Wanda dimana pergolakan batinnya terlihat meyakinkan dan menggugah emosi sehingga secara mengejutkan sanggup membuat mata saya berkaca-kaca. Tanpa adanya akting memukau dari Ronan, The Host mungkin akan berakhir sebagai padang gersang yang tandus layaknya tempat tinggal para pemberontak di film ini. Niccol patut mentraktir Ronan dengan paket liburan gratis karena telah menyelamatkan film teranyarnya ini dari keterpurukan. (Acceptable)
G.I. Joe: Retaliation
Sebuah sekuel dari G.I. Joe: The Rise of Cobra yang penayangannya sempat ditunda selama nyaris mencapai setahun karena satu dan lain hal ini berkisah mengenai upaya dari grup militer elite G.I. Joe berusaha untuk membersihkan nama baik mereka usai dituduh sebagai pengkhianat bangsa. Seperti halnya sang predesesor, tidak banyak yang bisa diharapkan dari film ini kecuali gelaran adegan ‘bang bang boom boom’ tanpa henti yang memang menjadi jualan utama. Sesekali masih cukup berhasil membuat saya terhibur, meski kudu diakui Jon M. Chu benar-benar tidak mampu menghadirkan deretan aksi dan pameran efek khusus yang membekas maupun lebih menggelegar dari sebelumnya. Ini adalah jenis tontonan yang akan dengan cepat menjadi produk kadaluarsa. Kesenangan yang diberikan hanya bersifat sementara dan akan menguap begitu saja seiring berjalannya waktu. Menyaksikannya untuk kedua kali sama sekali tidak menolong, hanya membuatnya semakin terasa tak sedap. (Acceptable)
The Croods
Duo sutradara, Kirk DeMicco dan Chris Sanders, menyajikan The Croods sebagai sebuah film animasi keluarga yang riang gembira penuh canda tawa, bervisualisasi cantik, namun tetap menghangatkan hati. Sumbangan suara dari parade bintang dengan chemistry yang luar biasa berpadu manis dengan teknik animasinya yang mencengangkan. The Croods memberi banyak pelajaran berharga mengenai kehidupan, serta keluarga, tanpa kesan menceramahi. Usai menyaksikan film ini, ingin rasanya saya segera pulang dan memberikan pelukan yang erat nan hangat kepada setiap anggota keluarga inti. The Croods berkisah mengenai Eep (Emma Stone), seorang gadis remaja dengan rasa ingin tahu yang teramat tinggi. Sayangnya, bagi sang ayah (Nicolas Cage), “curiosity is bad and anything that is new is bad” sehingga kehidupan keluarga Crood hanyalah di seputaran gua. Segalanya berubah saat Eep berjumpa dengan Guy (Ryan Reynolds) dan gempa menghancurkan gua yang mereka huni selama ini. Mau tak mau, keluarga Crood pun kudu menghadapi dunia luar yang tidak mereka kenal sebelumnya. (Exceeds Expectations)
Hai, boleh tukeran link ga? :)
ReplyDeleteBlog saya khusus membahas film-film Perancis
Saya sudah simpan link blog kamu di halaman "Movie Bloggers"
Makasih :)
http://frenchmovielover.blogspot.com/
Saya belum nonton semua, saya malah udah nonton Olympus Has Fallen, ini filmnya kayak Die Hard wanna be gitu, tapi lumayan kok.
ReplyDeleteMampir ke blog saya ya :)
aldyond.blogspot.com