“I'm not a man, not a machine... I'm more!”
Setelah Terminator Salvation babak belur dihajar oleh kritikus dan penonton film, upaya untuk tetap menghidupkan franchise Terminator terus dilakukan meski diterjang berbagai problematika di belakang layar (salah satunya, kasus perpindahan hak cipta). Alasannya sederhana: masih ada potensi besar yang terkandung dalam franchise berusia tiga dasawarsa ini untuk mengeruk keuntungan. Jadi, mengapa tidak dilanjutkan? Dengan respon jauh dari kesan hangat di instalmen sebelumnya, maka seri terbaru bertajuk Terminator Genisys ini mencoba mengawali segalanya dari baru – si pembuat film menyebutnya sebagai peremajaan alih-alih sekadar reboot – yang mengacak-acak sedemikian rupa linimasa yang berlaku di jilid-jilid pendahulu sekaligus menggandeng kembali sang ikon dari franchise ini, Arnold Schwarzenegger, untuk berlakon di garda terdepan. Hasilnya? Walau tidak pada tataran kesuksesan X-Men: Days of Future Past yang menjabani hal serupa atau bahkan berdiri tegak di deretan seri terbaik dari franchise ini, setidaknya Genisys masih lebih baik ketimbang Salvation.