November 27, 2020

REVIEW - YOUNGER (TV SERIES)

“The problem with memories is they lock us in the past, and we both need to move forward. As much I want you in my life, I can’t right now. And I hope you understands why.”

Di masa pandemi yang tak henti-hentinya menguji kesehatan mental saban hari, menonton film atau serial ringan yang membuat hati riang gembira adalah jalan ninja hamba untuk menjaga kewarasan. Beberapa judul urung saya ulas lantaran satu dan lain hal yang mudah-mudahan lekas terselesaikan, tapi saya mencoba kembali menghadirkan review untuk Younger yang diri ini tonton di Mola TV. Satu judul serial yang sejatinya telah mengudara sejak tahun 2015 dan musim ketujuhnya kini tengah dipersiapkan. Diadaptasi dari novel bertajuk serupa rekaan Pamela Redmond Satran, Younger merupakan tontonan bergenre komedi yang benar-benar saya butuhkan saat ini. Tiap musimnya hanya terdiri dari 12 episode – dengan masing-masing episode berdurasi di kisaran 20 sampai 30 menit saja – sehingga memudahkan untuk ditonton secara marathon. Dan memang, hamba mampu menuntaskan musim pertamanya hanya dalam waktu sehari saja (!). Betapa tidak, serial ini memiliki segalanya untuk membuatmu jatuh hati seperti: 1) barisan karakter yang mudah untuk disukai, 2) jalinan pengisahan yang menarik sekaligus dekat dengan persoalan keseharian, dan 3) humor-humor yang efektif dalam mengocok perut. Mudahnya, apa lagi yang dibutuhkan dari serial ini? Dengan adanya dua faktor kunci, relatability and likeability, sudah cukup untuk bikin diri ini kesengsem sampai-sampai menobatkan Younger sebagai serial kesayangan saat ini.

Narasi yang diusung oleh Younger sendiri bisa dibilang tergolong unik. Tentang seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun dari pinggiran kota bernama Liza Miller (Sutton Foster) yang baru saja bercerai dengan suaminya. Tidak mempunyai sumber penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, Liza pun nekat “merantau” ke New York City dengan harapan dapat memulai karir baru. Sayangnya, protagonis kita ini telah menginjak kepala empat dan dia pun tak memiliki pengalaman kerja selama dua dekade. Alhasil, Liza pun terdampar di kontrakan sang sahabat, Maggie (Debi Mazar), yang berprofesi sebagai seniman. Pedih. Di kala harapan sepertinya telah sirna, Liza berjumpa dengan pemuda berusia 26 tahun, Josh (Nico Tortorella), di bar. Josh yang menaruh hati kepadanya ini ternyata mengira Liza masih berusia 20 tahunan. Mulanya sih dia meyakini bahwa Josh sedang mabuk. Tapi Maggie melihat kesalahpahaman ini sebagai sebuah kesempatan emas untuk menyelamatkan kehidupan finansial sahabatnya. Dia melontarkan ide, bagaimana jika Liza berpura-pura masih berusia 26 tahun? Toh secara tampang masih memungkinkan – ya, dia awet muda – dan tak ada pula yang mengenalnya di New York. Jadi tak ada salahnya mencoba, bukan? Liza yang dihinggapi keragu-raguan pun mencoba mencari pekerjaan dengan identitas barunya yang tanpa dinyana-nyana membuatnya mendapatkan posisi di sebuah perusahaan penerbitan buku yang cukup besar!

Dari sinilah Younger lantas berkembang menjadi kian menarik. Memang betul Liza sudah mempunyai pengalaman di bidang penerbitan sebelum dirinya memilih pensiun dini dan pengetahuannya soal buku pun melampaui atasannya yang jutek, Diana Trout (Miriam Shor). Tapi mengaku sebagai gadis berumur 26 tahun membuatnya menghadapi tantangan-tantangan baru. Baik dari jobdesc dimana dia dituntut untuk menguasai media sosial yang sama sekali asing baginya, maupun dari pergaulan. Semenjak bekerja di Empirical Press, dia kerap bergaul dengan editor muda, Kelsey Peters (Hilary Duff), yang “sebaya” dengannya. Alih-alih memosisikan Kelsey sebagai karakter klise yang merasa terancam dengan kehadiran pegawai baru berotak cerdas, Darren Star selaku kreator justru menempatkannya sebagai dewi penyelamat bagi Liza. Berkat pengetahuan Kelsey yang luas mengenai gaya hidup, si karakter utama secara perlahan tapi pasti mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya ini. Dan inilah satu hal yang saya sukai dari Younger, penuh dengan energi positif. Entah muncul dari relasi Liza dengan Kelsey, relasi Liza dengan Maggie, maupun relasi Liza dengan Josh yang belakangan kerap dikencaninya. Bahkan Diana yang tampak karikatural sebagai perawan tua yang membenci daun-daun muda pun terkadang membentuk hubungan yang dilandasi respek.

Liza adalah karakter yang menarik. Sutton Foster yang sepintas seperti perpaduan Yuki Kato dengan Karina Nadila pun bermain secara meyakinkan sebagai perempuan yang dikira masih hijau dari sisi usia dan pengalaman hidup. Kita bisa bersimpati kepadanya, kita juga ingin melihatnya memperoleh kebahagiaan setelah apa yang dilaluinya. Yang lantas menjadikan Younger terasa kian menggigit disamping energinya yang tak henti-hentinya membuat saya tersenyum adalah barisan karakter pendukung yang tak kalah menariknya dibanding Liza. Maggie yang notabene seniman lesbian kere merepresentasikan kaum marjinal di kota penuh hiruk pikuk, sementara Kelsey adalah kaum ber-privilege. Serial ini sendiri – setidaknya di musim pertama – tak pernah mengulik persoalan tersebut secara mendalam karena Darren Star lebih tertarik untuk mengedepankan girl power dimana perempuan-perempuan tersebut saling bahu membahu dalam menuntaskan problematika masing-masing. Dari awalnya tampak seperti tontonan hore-hore belaka, Younger lantas berkembang menjadi sajian yang juga hangat saat hubungan antar karakternya kian intim. Chemistry apik yang terbentuk diantara pemain memungkinkan bagi penonton untuk menaruh afeksi kepada mereka. Saya pribadi menyukai hubungan Liza dengan Kelsey yang bukan saja tampak seperti pertemanan, tapi juga ibu dan anak. Relasinya bersama Kelsey menyadarkannya untuk menjalin komunikasi lebih baik dengan putri semata wayangnya yang kini sedang menjalani program pertukaran pelajar di India. Manis.

*Saat ini Younger sudah tersedia dari season 1 sampai 6 di situs streaming Mola TV. Kalian bisa menontonnya dengan mendaftar dan membayar paket langganan sebesar Rp. 12.500/30 hari. Murah sekali dan mudah sekali karena pembayaran dapat dilakukan melalui OVO maupun virtual account.*

2 comments:

Mobile Edition
By Blogger Touch