April 2, 2010

REVIEW : UP IN THE AIR



Up in the Air adalah film terbaru besutan Jason Reitman yang sukses menelurkan film indie cerdas, Juno dan Thank You For Smoking. Selain sebagai sutradara, Jason juga menulis skenarionya bersama Sheldon Turner dari hasil adaptasi novel berjudul sama karangan Walter Kim yang terbit pertama kali pada tahun 2001.

Ryan Bingham (George Clooney) bekerja untuk sebuah perusahaan berbasis Career Transition Counceling (CTC). Pekerjaannya adalah memecat karyawan dari perusahaan lain karena bos mereka tidak memiliki cukup keberanian untuk melakukannya sendiri. Ryan terbang selama 320 hari mengelilingi US dimana dia menganggap hal ini sebagai bagian terbaik dari pekerjaannya. Bagaimana tidak? Dia bisa berkeliling ke berbagai kota besar di US, menikmati hotel mewah dan makanan mahal, kartu istimewa yang bisa membuatnya melakukan apapun tanpa harus antri, hingga suasana lounge airport. Ryan sering menghabiskan waktunya di atas udara seraya mengejar target terbang sejumlah 10 juta mil. Selain bekerja di CTC, Ryan juga merupakan seorang motivator dimana apa yang ia sampaikan acapkali bertentangan dengan hidupnya.

Bagi Ryan, pekerjaannya ini adalah kehidupannya yang sesungguhnya. Dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan pekerjaannya ketimbang bersama dengan keluarganya. Namun segalanya berubah saat Natalie Keener (Anna Kendrick) dan Alex Goran (Vera Farmiga) hadir dalam kehidupannya. Natalie adalah seorang pegawai baru ambisius yang mempunyai ide untuk memecat karyawan melalui internet sehingga lebih menghemat biaya. Sementara Alex adalah wanita karir yang memiliki kehidupan hampir sama dengan Ryan, sering menghabiskan waktunya di udara. Ryan mencoba meyakinkan Natalie bahwa memecat orang tidaklah semudah itu, sementara Alex berhasil membuat Ryan jatuh hati.

Skrip film ini sangat jenius. Dipenuhi dengan dialog - dialog cerdas dan menggigit, skrip menjadi kekuatan utama dari Up in the Air. Cukup mengejutkan film ini harus kalah dari Precious untuk best adapted screenplay di ajang Oscar, padahal bisa dikatakan skrip Up in the Air adalah salah satu skrip terbaik yang pernah dibuat oleh Hollywood. Ide ceritanya tentang perusahaan pemecatan sangatlah brilian ditunjang dengan dialog yang kuat dan cukup menohok. Akting dari pemainnya juga mampu membuat saya berdecak kagum. Bisa jadi inilah akting terbaik dari George Clooney dalam perjalanan karirnya, dia mampu membawakan peran Ryan dengan sangat baik. Agak mirip dengan kehidupan aslinya memang, tidak heran jika peran ini dibawakannya dengan mulus. Vera Farmiga cukup apik membawakan perannya sebagai seorang wanita karir penggoda yang berhasil membuat Ryan bertekuk lutut. Namun kejutan terbesar adalah akting dari Anna Kendrick yang gemilang. Siapa sangka gadis muda ini ternyata bermain dengan sangat memukau, setidaknya mampu mengimbangi kemilau akting dari George Clooney. Inilah kejutan terbesar dari film ini, saya tak menduga Anna Kendrick bisa membawakan peran Natalie yang ambisius tapi polos dengan manis. Perhatikan reaksi Natalie saat diputus kekasihnya lewat SMS, two thumbs up!

Up in the Air adalah karya terbaik dari Jason Reitman. Sulit menemukan cela dari film ini, segalanya hampir sempurna. Skrip yang jenius ditunjang dengan akting yang brilian, penyutradraan yang apik hingga editing dan sinematografi yang keren, tak pelak membuat Up in the Air sebagai salah satu film terbaik tahun 2009.

Nilai = 9/10

1 comment:

  1. Sy harus nonton film ini 2x karena pas pertama, mood sy ga cocok untuk menyimpulkan, apa sebenarnya hikmah dari up in the air, wkwkwkwk... tp ketika mood bagus, yap, this is one of the best movie with one of the best script :D

    ReplyDelete

Mobile Edition
By Blogger Touch